Ini Tanggapan BPBD DKI soal Perbedaan Prakiraan Cuaca BMKG dengan BRIN

- Rabu, 28 Desember 2022 | 18:48 WIB
Ilustrasi hujan lebat (ANTARA FOTO/JESSICA HELENA WUYSANG)
Ilustrasi hujan lebat (ANTARA FOTO/JESSICA HELENA WUYSANG)

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Iswana Adji, memberikan tanggapannya terkait perbedaan prediksi cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Menurutnya, kedua lembaga tersebut memiliki pendekatan teori Klimatologi yang berbeda. Sehingga, membuat hasil analisa yang berbeda.

"Jadi sebenarnya gini, konsepnya tuh begini engga ada yang salah dari kedua hal tersebut karena masing-masing mungkin punya pendekatan teori Klimatologi yang sedikit berbeda," ujar Isnawa di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (28/12/2022).

Ia menyatakan, kondisi cuaca mengalami dinamika yang sangat cepat. Sehingga membuat analisas cuaca menjadi berbeda.

"Menurut saya pada saat analisis tersebut yang namanya kondisi cuaca itu mengalami dinamika yang sangat cepat, mungkin baru diinformasikan (oleh BRIN) pada tanggal 28 (Desember) ada badai. Tapi ternyata BMKG merilis itu hanyalah intensitas hujan yang sangat lebat saja," sambung Isnawa.

Oleh karena itu menurutnya mengenai prakiraan cuaca, masyarakat harus mengacu pada lembaga resmi, yakni BMKG.

"Kita berpusat pada BMKG Karena bagaimana badan yang resmi untuk menginformasikan tentang kecuacaan kan BMKG meskipun masukan dari Brin diterima tetapi acuan kita ke BMKG," pungkas Isnawa.

Baca Juga: Penyebab Cuaca Ekstrem di Sebagian Wilayah Indonesia: Fenomena Dinamika Atmosfer!

Perlu diketahui, sebelumnya peneliti klimatologi di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin menyatakan, adanya potensi banjir besar di Jabodetabok melalui unggahannya di twitter @EYulihastin.

"Potensi banjir besar Jabodetabek. Siapa pun Anda yang tinggal di Jabodetabek dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022," tulis Erma yang dikutip Indozone, Selasa (27/12/2022).

Menurutnya, hal tersebut berdasarkan hasil analisis data Satelite Early Warning System (Sadewa), badai dahsyat dari laut akan dipindahkan ke darat memalui dua jalur.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Akan Landa Sebagian Wilayah Indonesia, BMKG: Masyarakat Diminta Waspada

"Dari barat melalui angin baratan yang membawa hujan badai dari laut (westerly burst) dan dari utara melalui angin permukaan yg kuat (northerly, CENS)," aambung Erma.

Oleh karena itu, Banten, DKI Jakarta dan Bekasi akan menjadi lokasi sentral tempat serangan badai dimulai.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X