Ditopang Penguatan Harga Minyak, IHSG Menguat 1% Diawal Perdagangan

- Kamis, 23 April 2020 | 10:48 WIB
Warga memotret layar yang menampilkan infornasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. (ANTARA/Aditya Pradana Putra)
Warga memotret layar yang menampilkan infornasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. (ANTARA/Aditya Pradana Putra)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan bursa saham Asia lainnya menguat pagi ini seiring dengan membaiknya sentimen akibat bangkitnya harga minyak mentah.

Harga minyak mentah jenis WTI untuk kontrak bulan Juni melonjak hingga 19 persen ditutup pada level US$13.78 sedangkan untuk Brent menguat 7.6 persen ke level US$20.76. 

Kamis (23/4/2020), IHSG sempat dibuka stagnan di level kemarin 4.567,56, Namun pada pukul 09.05 WIB, IHSG menguat 1,06 persen ke 4.616,095. Penguatan IHSG mengekor mayoritas bursa saham Asia lainnya yang pagi ini bergerak di zona hijau.

Hal itu sesuai dengan analisis dari Tim Indo Premier Sekuritas yang memproyeksikan IHSG akan melanjutkan penguatan pada hari ini, dengan dukungan berbagai sentimen positif, termasuk positifnya bursa global dan naiknya harga sejumlah komoditas.

Dalam catatan risetnya pagi ini, Tim Analis Indo Premier Sekuritas memaparkan bahwa menguatnya indeks bursa global dan regional yang dipicu oleh naiknya harga minyak setelah dua hari sebelumnya mengalami kejatuhan yang cukup dalam akan menjadi sentimen positif untuk IHSG. 

-
Seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan saham di Jakarta. (ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)

 

Juga, naiknya harga beberapa komoditas lain seperti CPO, nikel, dan timah akan menjadi tambahan katalis positif.

"IHSG disepanjang hari ini diprediksi akan melanjutkan penguatannya dengan support di level 4,465 dan resistance di level 4,645," demikian tulis Tim Analis Indo Premier.

Sebagaimana diketahui, pada perdagangan yang berakhir Kamis dinihari WIB tadi di New York, indeks di bursa Wall Street ditutup menguat setelah dua hari sebelumnya mengalami koreksi yang cukup tajam. 

Pulihnya harga minyak mentah dan laporan keuangan emiten yang lebih baik dari ekspektasi menjadi sentimen positif utama yang mendorong penguatan tersebut.

Berbeda Nasib dengan Rupiah 

Sayangnya, penguatan indeks saham itu tak diikuti oleh kurs rupiah. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pagi ini justru melemah di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Rupiah juga melemah di perdagangan pasar spot, bahkan nilai depresiasinya tercatat cukup dalam.

-
Kurs rupiah (Istimewa)

Sebagaimana diketahui, pada Kamis (23/4/2020), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di level Rp15.630. Rupiah melemah 0,4 persen dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Sementara di pasar spot, rupiah yang dibuka melemah, kini terus menukik semakin dalam. Tercatat pada pukul 10:00 WIB, US$1 setara dengan Rp15.510, yang artinya rupiah melemah 0,71 persen. Rupiah tidak hanya lemah, tetapi juga menjadi mata uang terlemah di Asia.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X