Media sosial sempat dihebohkan dengan bantuan nasi bungkus namun nasi itu bercap 'nasi anjing'. Bagaimana akhir dari viralnya 'nasi anjing' tersebut?
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, kedua belah pihak baik yang memberikan bantuan nasi maupun yang menerima sudah sepakat berdamai.
"Kedua belah pihak masing-masing mewakili kepentingan, pihak pertama mewakili warga Warakas dan pihak kedua Yayasan Qahal Family sepakat berdamai," kata Kombes Yusri saat dikonfirmasi wartawan, Senin (27/4/2020).
Yusri mengatakan pihak pemberi makanan yakni Yayasan Qahal Family sudah meminta maaf dan menyebut tidak bermaksud melakukan penghinaan melalui cap 'nasi anjing' itu. Bukti permintaan maaf maupun bukti perdamaian antara kedua belah pihak sudah ada berupa kertas berisi pernyataan yang ditandatangani oleh seluruh pihak.
"Pihak pertama selaku Yayasan Qahal Family sudah mengaku bersalah dan meminta maaf secara pribadi ataupun atas nama yayasan kepada seluruh warga Warakas khususnya dan umat Islam umumnya. Tidak ada maksud merendahkan dan menghina pihak manapun," ungkap Yusri.
Pihak pemberi makanan disebutnya hanya berniat memberikan bantuan berupa nasi beserta lauk-pauknya. Di sisi masyarakat yang menerima bantuan itu, Yusri mengatakan mereka hanya menyesali perbuatan dari pemberi bantuan.
Meski begitu, polisi berhasil menengahi kedua pihak itu. Kasus itu pun tidak berlanjut ke ranah hukum dan kedua belah pihak resmi berdamai.
"Kedua belah pihak menganggap permasalahan ini selesai dan tidak ada tuntutan dikemudian hari," pungkas Yusri.
Artikel menarik lainnya
Viral Pemuda Ngamuk Rusak Rumah Warga Gara-gara Sarankan Tarawih dari Rumah
Cegah Pemudik, Polisi Sekat Akses Jalan Menuju Pelabuhan Merak
