Ribuan Mahasiswa Kembali, Pemprov Papua Diminta Segera Cari Solusi

- Kamis, 19 September 2019 | 10:01 WIB
Antara/Raisan Al Farisi
Antara/Raisan Al Farisi

Pemerintah Provinsi Papua dan kabupaten/kota di daerah tersebut diminta untuk segera mencarikan solusi terkait dengan pulangnya ribuan mahasiswa. Kepulangan ribuan mahasiswa tersebut akibat aksi rasisme yang terjadi pada bulan lalu di Surabaya dan Malang (Jawa Timur) dan juga Semarang (Jawa Tengah).

"Pemerintah jangan menolak para mahasiswa yang kembali, tetapi segera cari solusi untuk persoalan ini," ujar Sem Awom, Koordinator KontraS Papua yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Papua (KMSP) di Kota Jayapura (18/9/19).

Sem menuturkan bahwa wajar jika ribuan mahasiswa kembali dari kota studi masing-masing karena merasa tidak aman dan nyaman akibat dari sikap rasisme dan intimidasi yang mereka terima.

Berdasarkan data yang diterima Sem dari gubernur dan para bupati, jumlah mahasiswa yang pulang kira-kira mencapai 2 ribu lebih. Sementara itu, dari media jumlahnya sekitar 1.200 lebih. Namun, data ini sewaktu-waktu bisa berubah.

"Kami juga akan mendata jumlah mahasiswa dengan bantuan para aktivis dan organisasi kepemudaan tetapi yang paling penting adalah pemerintah harus proaktif. Intinya kami ingin membantu pemerintah mencari jalan keluar soal kembalinya mahasiswa ke Papua," ungakp Sem.

Sebelumnya, Bupati Yahukimo Abock Busup menyebutkan ada sekitar 600 di antara 1.950 mahasiswa asal daerah tersebut yang berkuliah di berbagai kota di Nusantara sudah kembali ke Papua menyusul adanya aksi rasisme.

Para mahasiswa tersebut mengaku masih mendapatkan tekanan dari warga sekitar, sehingga mereka memilih untuk kembali ke kampung halamannya masing-masing.

"Jadi, saya tanya mereka (mahasiswa, red.) mengapa kalian tidak mau bertemu dengan gubernur saat di Jawa Timur. Mereka sampaikan bahwa masih mendapat tekanan (rasisme, red.), sehingga mereka pulang," ujar Yahukimo.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X