Kupas 4 Pembahasan Utama Hasil Pertemuan PM Jepang Suga dan Jokowi di Istana Bogor

- Rabu, 21 Oktober 2020 | 13:52 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga (kiri). (ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr).
Presiden Joko Widodo (kanan) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga (kiri). (ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr).

Kerja sama konkret antara Indonesia dan Jepang terlihat dari apa yang dibicarakan Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga dengan Presiden Joko Widodo  di Istana Negara Bogor, Jawa Barat Selasa (20/10/2020) kemarin. 
Keduanya saling memperkuat hubungan bilateral untuk kemajuan dua negara. 

Kehadiran PM Suga disambut baik oleh Presiden Jokowi yang sudah lama tidak menyambut tamu negara semasa pandemi Covid-19 terjadi di dunia. Presiden pun memberi apresiasi dan menyambut baik relokasi dan perluasan investasi perusahaan-perusahaan Jepang ke Indonesia.

"Kunjungan ini merupakan sebuah simbol komitmen yang kuat untuk kerja sama Indonesia dan Jepang yang saling menguntungkan sebagai implementasi dari kemitraan strategis kedua negara," kata Presiden Jokowi.

Ada beberapa pesan kemitraan yang ingin diwujudkan. Khususnya beberapa hal dalam pertemuan bilateral dengan PM Suga, seperti yang dikutip dari Antara.

1. Pengelolaan dalam Pandemi Covid-19.

-
Presiden Joko Widodo (kanan) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga (kiri). (ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr)

Presiden Jokowi menekankan pentingnya kerja sama pengelolaan pandemi Covid-19, kesepakatan pembentukan travel corridor arrangement bagi bisnis esensial, kerja sama di bidang ekonomi dan mendorong Jepang ikut berpartisipasi dalam Sovereign Wealth Fund Indonesia, serta memperkuat kerja sama multilateral dan kerja sama inklusif sebagaimana tercermin dalam ASEAN Outlook on Indopacific.

2. Isu Perdamaian dari Konflik Korut dan Laut China Selatan.

-
Presiden Joko Widodo (kanan) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga (kiri). (ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr)

Beberapa isu seperti Laut China Selatan juga diangkat oleh Presiden Jokowi termasuk sikapnya untuk tetap tegas dalam upaya menegakkan perdamaian yang stabil di kawasan. 

Suga juga fokus mengangkat isu regional terkait Korea Utara dan Laut China Selatan dimana kedua negara akan bergandengan tangan mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan kawasan berlandaskan kemitraan strategis.

3. Dukungan Terhadap Konsep Indopacific dan Perjalanan Bisnis.

-
Presiden Joko Widodo (kanan) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga (kiri). (ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr)

Sementara PM Suga pun menekankan pada beberapa hal termasuk di antaranya dukungannya terhadap konsep Indopacific yang dipelopori oleh Indonesia bahkan Jepang menetapkan memberikan pinjaman sebagai bantuan fiskal sebesar 50 miliar yen untuk meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana Indonesia.

PM Suga juga memastikan untuk memulai kembali perjalanan kedua negara bagi pebisnis termasuk perawat dan caregiver di bawah kerangka EPA sekaligus sepakat untuk berkoordinasi agar memulai perjalanan dengan tujuan bisnis dalam jangka pendek melalui pelonggaran isolasi mandiri selama 14 hari setelah memasuki negara tujuan.

4. Dukungan Terhadap Infrastruktur, Pertahanan dan Keamanan.

-
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga (ketiga kanan) bersama delegasi. (ANTARA FOTO/HO/Setpres-Kris)

Selain itu, PM Suga semakin mantap dalam memajukan kerja sama di bidang infrastruktur seperti MRT, kereta semi cepat jalur Jakarta-Surabaya, pembangunan Pelabuhan Patimban, pembangunan pulau-pulau terluar, dan kerja sama untuk meningkatkan ketahanan ekonomi.

Bahkan kedua pemimpin juga sepakat mengkonkritkan kerja sama pertahanan dan keamanan kedua negara dengan mengadakan pertemuan 2+2 sekaligus mempercepat pembahasan pengalihan peralatan, teknologi pertahanan, dan mendorong pengembangan SDM termasuk penegakan hukum di laut.

Para pejabat pun turut hadir, mereka berdiri untuk mengkonkretkan segala kerja sama yang pernah dan akan direalisasikan dalam pertemuan langka itu.

Ada di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Tokyo Tri Purnajaya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X