Imbas Pandemi Corona, Ekspor Anjlok dan Impor Merosot Tajam

- Jumat, 15 Mei 2020 | 11:29 WIB
Pekerja menata ikan kerapu macan hitam kualitas ekspor ke dalam kotak penyimpanan di Lhokseumawe, Aceh, Kamis (14/5/2020). (ANTARA FOTO/Rahmad)
Pekerja menata ikan kerapu macan hitam kualitas ekspor ke dalam kotak penyimpanan di Lhokseumawe, Aceh, Kamis (14/5/2020). (ANTARA FOTO/Rahmad)

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data ekspor dan impor pada periode April 2020. Pada periode tersebut, baik ekspor maupun impor, keduanya mengalami penurunan yang cukup signifikan, imbas dari Pandemik virus corona (Covid-19) di Tanah Air. 

Kepala BPS, Suhariyanto mengungkapkan, nilai ekspor bulan April 2020 mencapai US$ 12,19 miliar atau turun 7,02% dari April 2019 (year on year/YoY). Ekspor migas mengalami penurunan 17,70% di mana hanya mencapai US$ 0,61 miliar. Sedangkan pertanian masih positif di mana tumbuh 12,66% menjadi US$ 0,28 miliar pada April 2020 dibandingkan dengan periode April 2019. 

Sementara itu, industri pengolahan tercatat minus 1,77% mencapai US$ 9,76 miliar. Sektor pertambangan juga mengalami penurunan yang cukup dalam yakni minus 29,47% yang nilainya hanya US$ 1,54 miliar.

"Ekspor yang meningkat cukup besar yakni logam mulia dan perhiasan permata dengan negara tujuan ekspor perhiasan ini yakni Singapura, Swiss dan Hong Kong, di mana mencapai US$ 92,9 juta jika melihat data bulanan," kata Suhariyanto dalam video confference hari ini, Jumat (15/5/2020). 

Lanjut Suhariyanto, selama periode Januari-April 2020, nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 53,95 miliar atau mengalami peningkatan 0,44% dari periode Januari-April 2019, yang saat itu hanya mencapai US$ 53,72 miliar.

Adapun nilai impor untuk periode April 2020 juga dilaporkan mengalami penurunan. Nilai impor tercatat turun cukup dalam, yakni mencapai 18,58% ke level US$ 12,54 miliar.

Adapun sebagai imbas dari penurunan ekspor tersebut, neraca perdagangan Indonesia tercatat mengalami defisit US$ 350 juta pada April 2020. Ini didapat dari ekspor yang bernilai US$ 12,19 miliar sementara impor US$ 12,54 miliar.

Suhariyanto melaporkan, nilai ekspor terkontraksi (tumbuh negatif) -7,02% YoY. Sedangkan impor mengalami kontraksi -18,58%.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X