Antisipasi Efek Samping Vaksin, WHO Siapkan Skema Asuransi Bagi Negara Miskin

- Jumat, 30 Oktober 2020 | 18:02 WIB
Wanita berjalan melalui kamp pengungsian al-Hol di gubernur Hasaka, Suriah. (Photo/Ilustrasi/REUTERS/Ali Hashisho)
Wanita berjalan melalui kamp pengungsian al-Hol di gubernur Hasaka, Suriah. (Photo/Ilustrasi/REUTERS/Ali Hashisho)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang menyiapkan skema vaksin yang dipimpin langsung WHO dalam bentuk dana kompensasi untuk warga di negara-negara miskin yang mungkin menderita efek samping dari vaksin COVID-19.

Nantinya, mekanisme tersebut menjadi upaya untuk menghindari pengulangan penundaan vaksinasi yang dialami satu dekade lalu selama pandemi flu babi H1N1, ketika penyuntikan diperlambat di puluhan negara berpenghasilan rendah karena tidak ada kewajiban yang jelas.

WHO menyebutkan bahwa skema itu disiapkan oleh promotor fasilitas vaksin COVAX, yang dipimpin bersama oleh WHO dan aliansi vaksin global GAVI. Hal itu berdasarkan pernyataan menurut dokumen COVAX yang diterbitkan pada Kamis (29/10/2020).

Kemudian, dalam hal ini COVAX bertujuan untuk mendistribusikan setidaknya 2 miliar suntikan vaksin di seluruh dunia pada akhir tahun depan. Skema ini juga dapat membayar tagihan untuk 92 negara berpenghasilan rendah, sebagian besar di Afrika dan Asia Tenggara, yang berarti pemerintah mereka akan dikenai sedikit atau tanpa biaya dari klaim yang diajukan oleh pasien.

Di sisi lain, seperti yang dilansir dari Reuters, Jumat (30/10/2020), lusinan negara berpenghasilan menengah, seperti Afrika Selatan, Lebanon, Gabon, Iran, dan sebagian besar negara Amerika Latin, tidak akan ditawari perlindungan ini.

"Fasilitas COVAX sedang mengembangkan sistem untuk memberikan kompensasi kepada orang-orang di salah satu dari 92 negara yang menderita kejadian buruk yang serius yang tak terduga terkait dengan vaksin tersebut," kata COVAX.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X