Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cianjur, Jawa Barat, memastikan puluhan nasabahnya yang menjadi korban skimming akan mendapat ganti rugi.
BRI akan bertanggung jawab dan mengganti seluruh kerugian yang dialami oleh para nasabah. Berdasarkan penjelasan Pimpinan cabang BRI Cianjur Yoni Ariyanto, proses penggantian sudah mulai dilakukan.
"Ada 76 orang nasabah yang telah diganti,” kata Yoni dalam konferensi pers, Jumat (9/4/2021).
Namun, Yoni tidak tahu menahu soal berapa nilai uang nasabah yang pada akhirnya diganti oleh kantor pusat. Dia juga tidak tahu persis jumlah keseluruhan nasabah yang menjadi korban skimming dan berapa uang yang raib.
“Perihal data-data, ada di kantor pusat. Jadi, peristiwa skimming ini penyelidikannya oleh tim desk investigasi BRI pusat,” ujar Yoni.
"Jumlah totalnya masih diinvestigasi. Penyelidikan masih terus berlangsung. Apakah yang 76 orang ini sudah semuanya atau belum, masih menunggu hasil investigasi kantor pusat," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah nasabah BRI Cianjur mengaku kehilangan uang, mulai dari Rp5 juta hingga Rp50 juta.
Nasabah mengaku tidak pernah melakukan transaksi, tapi tiba-tiba mendapat pemberitahuan SMS bahwa telah terjadi penarikan.
"Saya mendapat pemberitahuan melalui pesan singkat ke ponsel, terkait adanya transaksi penarikan uang hingga Rp5 juta pada hari minggu, Sedangkan saya tidak melakukan transaksi dan tidak keluar rumah, setelah saya cek uang di rekening sudah berkurang," kata Popy Damayanti (28) nasabah BRI warga Kecamatan Cianjur.
Begitu juga dengan Asep Sadili yang kehilangan uang Rp15 juta, padahal tidak pernah ditarik. Dia baru mengetahui hilangnya uang saat hendak menarik uang di ATM.
"Saya terkejut saat hendak menarik uang di ATM sebesar Rp2.5 juta, ditolak karena batas transaksi sudah melebihi batas. Padahal sejak dua hari terakhir tidak ada transaksi yang saya lakukan, setelah dicek saldo saya kosong, padahal terakhir masih ada uang Rp15 juta dalam rekening," katanya.
