Data Ketenagakerjaan AS Dorong Penguatan Dolar, Rupiah Diprediksi Melemah

- Jumat, 3 Juli 2020 | 11:21 WIB
Nilai tukar rupiah dengan mata uang asing. (ANTARA NEWS)
Nilai tukar rupiah dengan mata uang asing. (ANTARA NEWS)

Dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi bakal menguat dan menekan laju pergerakan mata uang lainnya termasuk rupiah, pada hari ini, Jumat (3/7/2020). Hal ini menyusul membaiknya data ketenagakerjaan AS yang diprediksi mendorong penguatan dolar AS terhadap mata uang emerging market. 

Ekonom Pefindo, Fikri C Permana, mengatakan bahwa data yang menunjukkan perbaikan kondisi ketenagakerjaan AS menjadi sinyal positif bagi perekonomian global. Hal ini merupakan pertanda ekonomi AS sudah mulai menunjukkan perbaikan.

"Ini akan menjadi katalis penguatan dolar AS terhadap mata uang emerging market, termasuk rupiah pada hari ini," kata Fikri mengungkapkan hasil risetnya kepada Indozone, Jumat (3/7/2020). 

Sentimen lainnya juga diperoleh dari lingkungan pasar modal Indonesia yang saat ini banyak emiten sedang waktunya melakukan pembayaran dividen pada investor pemegang saham. Mengingat investor asing cukup besar porsinya dalam pasar modal Indonesia, hal ini akan meningkatkan permintaan terhadap dolar AS.

"Ini juga bisa menekan rupiah hari ini," tuturnya. 

"Hari ini pergerakan kurs rupiah bakal berada di kisaran Rp 14.350 - Rp 14.650 per dolar AS," sambungnya. 

Sebagi informasi saja, pada Kamis (2/7/2020) kemarin, pemerintah AS telah mengumumkan data tenaga kerja. Angka penyerapan tenaga kerja AS periode Juni meningkat drastis. 

Biro Statistik Tenaga Kerja AS mencatat, penyerapan tenaga kerja di sektor swasta di luar sektor pertanian atau non farm payroll di Juni mencapai 4,8 juta. Realisasi ini meningkat hampir dua kali lipat dari realisasi bulan sebelumnya.

Menurut data non farm payroll revisi, penyerapan tenaga kerja swasta di luar sektor pertanian periode Mei cuma 2,7 juta. Realisasi penyerapan tenaga kerja di periode Juni tersebut juga jauh lebih baik dari konsensus analis, yang memprediksi penyerapan cuma sebesar 3,04 juta.

Padahal pada April lalu, pemerintah AS mencatat terjadi pengurangan tenaga kerja hingga 20,69 juta di sektor swasta. Ini menyusul pengurangan tenaga kerja di bulan sebelumnya yang mencapai 881.000.

Namun penyerapan tenaga kerja mulai membaik di Mei, dengan penyerapan mencapai 2,7 juta. Seiring meningkatnya penyerapan tenaga kerja, tingkat pengangguran AS pun mulai turun. Tingkat pengangguran periode Juni tinggal 11,1%, turun dari 13,3% di Mei.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X