Salah satu kota di Belgia, Ghent dilaporkan telah berjuang membujuk populasi mahasiswanya yang besar untuk penuhi aturan jarak sosial selama pandemi, tetapi pihak berwenang berharap mereka telah temukan solusi setidaknya untuk mengendalikan pertemuan di luar.
Kota, rumah bagi sekitar 8.000 siswa, telah melukis 100 lingkaran putih besar di tanah di Lapangan Santo Petrus di jantung distrik pelajar, dan di taman terdekat selama sebulan terakhir. Ini dilakukan sebagai upaya memperkuat setelah berpesta di sana minggu lalu yang membuahkan kericuhan dengan kepolisian.
Walikota Ghent yaitu Mathias De Clercq, mengatakan para siswa yang mengemukakan gagasan itu, tetapi menekankan bahwa, sementara aturan COVID-19 di Belgia membatasi pertemuan kelompok di luar ruangan hanya untuk empat orang, itu tidak wajib bagi kelompok untuk duduk dalam lingkatan.
"Setiap orang bebas untuk menggunakannya atau tidak," ungkapnya kepada REUTERS.
“Ini contoh yang bagus dari menyenggol, dorongan lembut menuju perilaku yang baik.” lanjutnya.
Lingkungan itu dibuat dengan ukuran berdiameter 6 meter dan terpisah 4 meter. Siswa tampak cukup puas dengan sistem saat mereka duduk di bawah sinar matahari minggu ini. Salah seorang mahasiswa yaitu Elian Colpaert memberikan komentarnya.
“Di masa-masa sulit ini, tidak mudah untuk bertemu orang dan bersosialisasi dengan teman-teman Anda. Jadi menurut saya ini solusi yang bagus. Kelihatannya agak aneh, tapi efektif, ”kata mahasiswa teknik berusia 20 tahun Elian Colpaert.
Selain itu, mahasiswa hukum yaitu Kato Pion mengatakan beberapa mengeluh bahwa pihak berwenang memperlakukan mereka seperti bayi, tetapi menganggap pembuatan lingkaran merupakan ide yang bagus.
“Tapi menurut saya sebenarnya bagus kita diberi kebebasan duduk di alun-alun, tentunya sesuai aturan,” ujarnya.
