Ketum PP Muhammadiyah Singgung Ulah Buzzer, 'Musuh Terbesar Dunia Pers Saat Ini'

- Rabu, 10 Februari 2021 | 16:24 WIB
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir (muhammadiyah.or.id)
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir (muhammadiyah.or.id)

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyinggung soal buzzer saat memberi ucapan selamat Peringatahn Hari Pers Nasional, Selasa (9/2/2021).

Menurut Haedar, buzzer menjadi musuh terbesar dunia pers saat ini. Buzzer, katanya, tidak punya tanggungjawab atas kebangsaan yang cerdas dan berkeadaban mulia. 

“Pers Indonesia secara khusus dalam dinamika politik kebangsaan saat ini penting menjalankan fungsi checks and balances sebagaimana menjadi DNA media massa sepanjang sejarah di negeri manapun,” tegas Haedar.

Terakhir, Haedar berpesan jangan biarkan dunia kebangsaan dan kenegaraan di tanah air tercinta timpang tanpa fungsi kritis pers yang konstruktif demi masa depan Indonesia yang demokratis dan berkemajuan.

“Pers dituntut proaktif mengakselerasi dinamika kehidupan kebangsaan agar Indonesia menjadi negara maju di era dunia modern abad ke-21,” kata Haedar dilansir dari muhammadiyah.or.id.

Haedar berpesan kepada insan pers untuk jadikan momentum bersejarah ini sebagai kekuatan yang mencerdaskan sekaligus menjadi media checks and balances dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Dalam usaha mencerdaskan bangsa, fungsi pers yaitu media cetak, televisi, radio, dan kini media online niscaya menjadi pranata sosial yang mengedukasi elite dan warga bangsa agar menjadi insan yang berpikir jernih, objektif, moderat, cerdas, beretika, dan berdaya kritis,” tutur Haedar.

Pers, kata dia, bertanggungjawab atas pesan dan informasi yang disuarakannya ke ruang publik secara objektif dan profesional.

Dia juga mengimbau awak media agar tidak masuk dalam pusaran politik partisan maupun kepentingan lainnya yang dapat meluruhkan fungsi utama pers.

“Pers Indonesia bersama-sama komponen bangsa dituntut hadir  menegakkan kebenaran, keadilan, kedamaian, persatuan, dan kemajuan bagi bangsa dan negara. Seraya menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat meresahkan, memecah persatuan, dan konflik antarkomponen bangsa. Fungsi integrasi sosial sangat diharapkan dari pers Indonesia saat ini,” imbuh Haedar.

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X