Budayawan Sudjiwo Tedjo menarik perhatian netizen dengan berbagai kicauannya soal buzzer.
Belakangan, Sudjiwo meminta Presiden Jokowi agar para 'buzzer penumpang gelap' ditertiban.
Hal itu disampaikan Sudjiwo melalui akun Twitter @sudjiwotedjo, Rabu (10/2/2021).
Sudjiwo kemudian terlihat membalas berbagai celoteh netizen yang mengomentari pernyataannya soal buzzer.
"Tertibkan dulu caramu berpikir. Apa aku minta Pak Jokowi menertibkan buzzer cebong maupun buzzer kadrun. Baca lagi, deh. Aku minta beliau menertibkan buzzer2 penumpang gelap. Dan aku gak dukung kadrun. Aku dukung hati nuraniku yg kadang sesuai kadrun kadang sesusai cebong," tulis Sudjiwo.
Tertibkan dulu caramu berpikir. Apa aku minta Pak Jokowi menertibkan buzzer cebong maupun buzzer kadrun. Baca lagi, deh. Aku minta beliau menertibkan buzzer2 penumpang gelap.
— Jack Separo Gendeng (@sudjiwotedjo) February 10, 2021
Dan aku gak dukung kadrun. Aku dukung hati nuraniku yg kadang sesuai kadrun kadang sesusai cebong pic.twitter.com/lFrDNPIk10
Sudjiwo menegaskan, permintaannya kepada Presiden Jokowi untuk menertibkan 'buzzer penumpang gelap'. Menurutnya, 'buzzer penumpang gelap' sangat berbeda dengan 'buzzer'.
"'Tertibkan buzzer' dan 'tertibkan buzzer penumpang gelap' itu beda .. itu bukan buzzer teriak buzzer. Kritik dan caci maki itu beda. Kritik isinya pendapat/sikap tanpa menyerang pribadi siapa pun. Twitmu harusnya: Tukang kritik tak mau dicaci maki," cuitnya.
“Tertibkan buzzer” dan “tertibkan buzzer penumpang gelap” itu beda .. itu bukan buzzer teriak buzzer.
— Jack Separo Gendeng (@sudjiwotedjo) February 10, 2021
Kritik dan caci maki itu beda. Kritik isinya pendapat/sikap tanpa menyerang pribadi siapa pun.
Twitmu harusnya: Tukang kritik tak mau dicaci maki. pic.twitter.com/MdsdibXRvJ
Seperti diketahui, Presiden Jokowi meminta masyarakat aktif mengkritik demi perbaikan pelayanan publik.
Hal ini diucapkan Jokowi saat memberikan sambutan peluncuran laporan tahunan Ombudsman RI Tahun 2020 lewat video, Senin (8/2/2021).
"Semua pihak harus menjadi bagian dari proses untuk mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik, masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik masukan atau pun potensi maladministrasi dan para penyelenggara pelayanan publik juga harus terus meningkatkan upaya perbaikan perbaikan," kata Jokowi.