Harapan publik sempat terdongkrak begitu tau bahwa bioskop rencananya akan dibuka pada tanggal 29 Juli 2020 mendatang. Namun, harapan itu langsung pupus usai Pemprov DKI Jakarta memutuskan menunda pembukaan bioskop.
Terkait keputusan itu, Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) tidak mau membantah. Mereka menurut arahan pemerintah karena mengerti dengan rasa lelah yang dirasakan oleh pemerintah.
"Kita bantu pemerintahlah karena dia udah capek ngatur-ngatur, kita ikutin aja karena kita maklum banget. Jangankan kita, di negara-negara luar juga gitu kok di Jepang dua kali putaran, sekarang kena lagi," ujar Ketua GPBSI, Djonny Syafruddin, Jumat (17/7/2020), dilansir Antara.
Djonny maklum keputusan bisa berubah kapan saja karena situasi di tengah Pandemi Covid-19 memang tidak pasti. Sebenarnya, bioskop sempat akan dibuka pada 8 Juli, namun pihak GPBSI menolak karena belum yakin dengan situasi.
"Itu belum tentu juga (bioskop tak jadi buka) karena masih ada sisa 14 hari. Ini kan semua serba dadakan, kemarin sudah diizinin tapi kitanya yang belum mau karena kita pikir ke depannya dikhawatirkan tanggal 16 ini diperpanjang, ternyata benar diperpanjang. Jadi kita kan udah prepare waktu, kita lihat aja itu nanti gimana," kata Djonny.
Para pengusaha bioskop akan memanfaatkan penundaan pembukaan kembali bioskop untuk melatih dan mempersiapkan penerapan protokol kesehatan dan kenormalan baru di seluruh lingkungan bioskop.
Protokol yang diterapkan telah disesuaikan dengan arahan atau instruksi pemerintah baik pusat maupun daerah guna memastikan keamanan dan keselamatan penonton serta petugas saat bioskop diperbolehkan beroperasi kembali.
Kadisparekraf DKI Cucu Ahmad Kurnia sebelumnya menyatakan bioskop tidak dibuka sampai situasi kondusif. Selain bioskop, Pemprov DKI juga menunda pembukaan kegiatan dalam ruangan, seperti bolling dan biliar.
