24 Orang Meninggal dan 69 Orang Hilang akibat Banjir di Luwu Utara

- Kamis, 16 Juli 2020 | 15:57 WIB
Sebuah rumah tenggelam lumpur akibat banjir bandang di Desa Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Selasa (14/7/2020). (ANTARA/Hariandi Hafid)
Sebuah rumah tenggelam lumpur akibat banjir bandang di Desa Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Selasa (14/7/2020). (ANTARA/Hariandi Hafid)

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), banjir bandang yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Luwu Utara di Sulawesi Selatan tercatat telah menyebabkan 24 orang meninggal dunia dan 69 orang hilang.

"Fokus pada hari ini pada pencarian orang hilang. Dari data yang ada, 69 orang yang hilang, kemudian yang ditemukan meninggal itu ada 24 orang," kata Kepala BPBD Luwu Utara Muslim Muchtar, Kamis (16/7/2020).

BPBD bersama Kantor Pencarian dan Pertolongan telah mengerahkan petugas untuk mencari warga yang dilaporkan hilang akibat banjir.

Banjir bandang melanda  Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke, dan Malangke Barat di Kabupaten Luwu Utara pada Senin (13/7/2020).

Akibat banjir tersebut, sebanyak 4.930 rumah terendam, 10 rumah hanyut, 213 rumah tertimbun pasir bercampur lumpur, satu Kantor Koramil 1403-11 terendam air dan lumpur. Jembatan antar desa juga terputus dan jalan lintas provinsi tertimbun lumpur.

Banjir di daerah tersebut membuat 156 kepala keluarga yang terdiri atas 655 orang mengungsi dan berdampak pada 4.202 keluarga yang terdiri atas 15.994 orang.

Ada 39 titik pengungsian korban banjir di Luwu Utara. Pemerintah daerah telah menyiapkan 20 tempat pengungsian bagi para korban banjir.

Para korban hingga saat ini masih membutuhkan bantuan makanan hingga 2 hari ke depan dan perangkat sanitasi portabel dan alat berat untuk membersihkan area terdampak banjir.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X