Usai Pemulangan WNI, Pemkab Natuna Berharap Faskes Ditingkatkan

- Minggu, 16 Februari 2020 | 09:27 WIB
Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna Kepulauan Riau berharap pemerintah pusat meningkatkan fasilitas kesehatan setempat.

Apalagi, setelah Natuna menjadi lokasi observasi para WNI dari Wuhan, Tiongkok.

"Harapan kami, pemerintah pusat dapat menambah fasilitas kesehatan bagi rumah sakit kami," kata Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal di Natuna, Minggu (16/2/2020).

"Karena Natuna wilayah perbatasan yang jauh dari mana-mana. Sehingga kalau terjadi hal seperti ini tidak perlu jauh-jauh, karena rumah sakit bisa menangani," ujarnya.

Ia menambahkan, selama ini untuk penyakit-penyakit tertentu, masyarakat Natuna harus berobat hingga ke Kota Tanjungpinang, Kota Batam dan Kota Pontianak karena minimnya fasilitas di sana.

Padahal, jarak dari Natuna ke Tanjungpinang atau Batam relatif jauh. Untuk perjalanan laut, dibutuhkan waktu hingga 2 hari dari Tanjungpinang atau Pontianak.

Sedangkan di pulau-pulau penyangga, sudah ada Puskesmas dengan fasilitas cukup, seperti di Pulau Subi, Serasan.

"Di Pulau Laut, sudah Puskesmas rawat inap. Harapannya semua Puskesmas dibikin bagus," tambah dia.

Selain peningkatan fasilitas rumah sakit, Pemkab Natuna juga berharap pemerintah membangun bandara sipil berstandar internasional.

Untuk diketahui, saat ini penerbangan sipil di Kabupaten Natuna masih menggunakan landasan Lanud Raden Sadjad.

Pemerintah setempat juga berharap dibangun pelabuhan internasional, agar kegiatan ekspor hasil bumi Natuna bisa langsung terkirim ke negara tujuan.

Selama ini, hasil bumi Natuna diekspor melalui Batam dan Jakarta.

"Dengan begitu, bisa menambah nilai tambah Natuna. Ekonomi Natuna bisa lebih cepat meningkat," kata dia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X