Lembaga filantropi Islam, Dompet Dhuafa, menjalankan strategi kekinian dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Strategi itu meliputi pembukaan layanan zakat digital, hingga menjalin kerjasama dengan platform fintech, hingga marketplace untuk pengumpulan donasi maupun zakat dan wakaf bagi mustahiq.
Direktur Utama Dompet Dhuafa, Imam Rullyawan, mengatakan sumbangan yang masuk melalui platform fintech jumlahnya mencapai 10-15% dari total donasi yang masuk. Menurutnya, strategi digital tersebut mampu menarik minat anak-anak milenial beramal.
"Dari total penghimpunan (donasi) pada 2019, fintech bisa menyumbang 10-15% dari total penghimpunan yang dilakukan Dompet Dhuafa," ujar Imam, menjawab pertanyaan Indozone di kantor RRI Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Imam menyebut, ke depannya akan ada lagi platform fintech yang bekerjasama dengan Dompet Dhuafa untuk menyediakan layanan amal. Salah satunya, yaitu invisi.
"Tahun ini akan lebih masif (jalinan kerjasama dengan fintech), khususnya pada bulan Ramadhan. Kita akan bekerjasama dengan sebanyak mungkin dengan teman-teman dunia digital platform keuangan," jelasnya.
Menyambut datangnya bulan Ramadhan, Dompet Dhuafa juga telah menyiapkan strategi khusus demi menjaring donasi sebanyak-banyaknya.
"Strateginya kita mengajak pelibatan masyarakat yang akrab dengan dunia digital untuk terjadinya engagement. Kita akan membangun engagement baik secara digital, maupun langsung ke site project program-programnya wakaf, programnya zakat dompet dhuafa," jelas Imam.
"Kemudian strategi yang kedua yaitu, kita juga akan melakukan pembayaran zakat fitrah melalui marketplace, dari H-30 sampai menjelang detik-detik takbiran pukul 03.00 WIB menjelang Idul Fitri, kita masih menerima zakat fitrah melalui marketplace," tutur Imam.
