Apa Bahaya Kandungan Paracetamol di Laut Jakarta? Ini Jawaban Peneliti

- Senin, 4 Oktober 2021 | 13:15 WIB
Kawasan Teluk Jakarta di Jakarta Utara, Kamis (26/8/2021). (ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna)
Kawasan Teluk Jakarta di Jakarta Utara, Kamis (26/8/2021). (ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna)

Penelitian yang dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasiona (BRIN) menyebutkan bahwa terdapat kandungan paracetamol dalam perairan laut Jakarta, yakni di Angke dan Ancol. Lantas apa bahayanya pada lingkungan?

Salah satu peneliti dari BRIN, Wulan Koaguow mengaku belum mengetahui secara pasti terkait bahaya kandungan jenis obat tersebut. Pasalnya, menurut Wulan diperlukan riset lebih lanjut untuk mencari tahu.

“Kami belum tahu, karena memang riset kami baru pada tahap awal," ucap Wulan dalam keterangannya, Senin (4/10/2021).

Kendati demikian, apabila konsentrasi kandungan paracetamol tersebut selalu tinggi dalam jangka waktu yang panjang, maka dikhawatirkan akan memberikan efek yang buruk bagi hewan-hewan di laut.

"Hal ini menjadi kekhawatiran kita, karena memiliki potensi yang buruk bagi hewan-hewan laut," ungkapnya.

Pasalnya, pada hasil penelitian di laboratorium yang telah dilakukan, adanya kandungan paracetamol pada konsentrasi 40 ng/L bisa menyebabkan atresia pada kerang betina dan reaksi pembengkakan.

BACA JUGA: Air di Teluk Angke dan Ancol Menggandung Paracetamol, BRIN Ungkap Sumbernya

"Penelitian lanjutan masih perlu dilakukan terkait potensi bahaya paracetamol atau produk farmasi lainnya pada biota-biota laut,” tandas Wulan.

Seperti diketahui sebelumnya, BRIN menyebutkan, hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan adanya konsentrasi paracetamol di Teluk Jakarta yang relatif tinggi, yakni Angke (610 ng/L) dan Ancol (420 ng/L).

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X