Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta masyarakat untuk tidak membuat mural yang bersifat tendensius. Maka dari itu, ia berharap setiap gambar harus berisikan muatan positif.
Apabila ada kritikan terhadap pemerintah, maka Riza mengimbau masyarakat untuk menyampaikannya melalui DPR ataupun DPRD, bukan justru melalui mural di tembok-tembok jalan.
"Terkait kritik-kritik pemerintah ada saluran-saluran yang bisa disampaikan melalui DPRD, DPR dan tempat-tempat lainya," ucapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (2/9/2021).
Kendati demikian, politisi Partai Gerindra tersebut memastikan bahwa pemerintah tidak anti kritik, dan memperbolehkan setiap warganya untuk melakukan bentuk-bentuk demokrasi.
"Silakan ini negara demokrasi, negara hukum, sejauh tidak melanggar ketentuan hukum silakan saja," ungkap Riza.
"Masing-masing yang berbuat harus tahu batas-batasan, dan kami menghormati kreativitas generasi muda, namum kami sarankan mural itu baik dan isinya konstruktif ya," tambahnya.
BACA JUGA: Mulai Diteriaki Banci Hingga Ditelanjangi, Ini Sederet Aksi Bully yang Dialami Pegawai KPI
Seperti diketahui sebelumnya, terdapat mural mirip Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Jalan Kebagusan, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Mural itu memiliki tulisan 'Okelah 3 Periode', dan 'Indonesia Wajib Ok, enggak oke..? BORGOL'.
Kendati demikian, hanya berselang satu hari sejak mural tersebut digambar, kini mural tersebut diketahui sudah tidak ada atau telah dihapus.