Dua 'Manusia Gerobak' Akhirnya Pulang Kampung, Difasilitasi Mensos

- Selasa, 18 Mei 2021 | 16:12 WIB
Salwa (14) menangis saat curhat dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini di Kantor Kementerian Sosial di Jakarta, Selasa (18/5/2021). (Dok. Kemensos RI)
Salwa (14) menangis saat curhat dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini di Kantor Kementerian Sosial di Jakarta, Selasa (18/5/2021). (Dok. Kemensos RI)

Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan bantuan sosial (bansos) dan memfasilitasi dua 'Manusia Gerobak' Hakim (70) dan Salwa (14) agar bisa kembali ke kampung halamannya.

Tunawisma tersebut sebelumnya ditemukan Menteri Sosial Tri Rismaharini di jalan dengan gerobaknya. Risma mengatakan, tunawisma tersebut akan mendapat layanan dari Balai milik Kemensos.

"Nanti bapak kami bantu mendapatkan bansos, di daerah Bapak di Bengkulu sana. Nanti Balai Kemensos akan membantu,” kata Risma kepada Hakim dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (18/5/2021).

Hakim berasal dari Bengkulu yang sudah menjadi manusia gerobak sejak 10 tahun lalu. Sementara Salwa menjadi manusia silver yang juga tinggal gerobak sejak usia 12 tahun berasal dari Sukabumi, Jawa Barat.

Salwa sendiri berterus terang kepada Risma bahwa ia ingin pulang kampung dan tidak ingin tinggal di balai penampungan. Sebab, ia sebelumnya memiliki pengalaman yang tak mengenakkan.

“Alasannya pernah mendapat perlakuan kurang menyenangkan saat dalam penanganan oleh Satpol PP, jadi ada semacam trauma kalau menjalani pelayanan di dalam panti atau balai. Tapi saya kira Satpol PP sudah ada transformasi lebih humanis sekarang, dan sesuai arahan Ibu Mensos, kita akan kasih fasilitas sesuai kemauan mereka,” Direktur Jendral Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat.

Harry memastikan, Kemensos akan memastikan proses kepulangan mereka mendapat dukungan penuh. Melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Hakim terbang ke Bengkulu didampingi satu anggota Team Reaksi Cepat (TRC). Sementara Salwa diantar ke Sukabumi melalui jalur darat.

Selain itu, Kemensos juga memastikan bahwa mereka berdua akan mendapatkan bantuan sosial, apakah Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Kartu Sembako, atau Bantuan Sosial Tunai (BST).

Untuk keperluan itu, Kemensos akan mendampingi, termasuk kepada Hakim yang bermukim di Bengkulu. Kepada Mensos, Hakim berulang menyatakan kegembiraannya dan terima kasih.

“Sudah dari dulu saya mau pulang, tapi tak ada uang. Saya mulung dapat uang dicuri orang. Tiap kumpul uang dicuri orang, makan susah, tidur juga susah,” cerita Hakim.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X