Setelah Marah pada NATO, Presiden Ukraina Bujuk Warga Rusia Jangan Diam: Kami Ingin Damai

- Minggu, 6 Maret 2022 | 20:27 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (Layanan Pers Kepresidenan Ukraina via REUTERS)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (Layanan Pers Kepresidenan Ukraina via REUTERS)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membujuk warga Rusia jangan diam atas operasi militer yang dilancarkan pemimpin mereka, Vladimir Putin. Zelensky pun mengklaim pihaknya memiliki bukti bahwa invasi Rusia ke negaranya telah direncanakan.

Pernyataannya datang setelah dia marah pada Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO, karena aliansi itu menolak menetapkan zona larangan terbang di Ukraina.

Pada pidato terbaru, Minggu (6/3/2022) yang disiarkan televisi, Zelensky mendesak warga Rusia untuk tidak tinggal diam atas invasi yang mengarah ke negaranya.

"Kami berjuang untuk kebebasan kami, bukan untuk menjadi budak. Dan ini adalah pilihan kami, tetapi juga warga negara Federasi Rusia membuat pilihan mereka saat ini,” ujarnya berapi-api mengutip Sky News.

"Inilah saatnya kita dapat mengatasi kejahatan, belum terlambat. Belum terlambat. Jangan lewatkan kesempatanmu," tambahnya.

Dia menambahkan bahwa para pasukan tentara Rusia yang berada di Ukraina, bisa mendengar nasihat dari keluarga mereka, agar tak melakukan serangan.

"Kami adalah orang Ukraina dan kami menginginkan perdamaian. Warga negara Rusia, ini adalah perjuangan bukan hanya untuk perdamaian di Ukraina. Ini adalah perjuangan untuk kebebasan Anda, untuk hidup Anda,” kata Zelensky.

"Jika sekarang Anda diam, maka di masa depan hanya ada kemiskinan untuk Anda. Jangan diam," lanjutnya.

Punya Bukti

Zelensky juga menunjukkan bukti dari anggota militer Rusia yang ditawan, bahwa serangan terhadap Ukraina telah direncanakan.

"Mereka yang ditangkap, ratusan tentara Rusia dan pilot yang menjatuhkan bom di kota-kota kami. Kami mendapat bukti. Kami melihat dokumen, bukti seperti peta,” klaimnya.

"Ini bukan perang improvisasi. Ini adalah niat yang disengaja, disengaja, dan telah ditentukan sebelumnya. Mereka merencanakan perang ini," Zelensky menjelaskan.

Zelensky membuat permohonan kepada warga Rusia, saat operasi militer yang diluncurkan Vladimir Putin memasuki hari ke-11.

PBB mengatakan lebih dari 1,5 juta pengungsi kini telah menyeberang ke negara-negara tetangga Ukraina, sejak perang dimulai pada Kamis (24/2/2022).

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X