Sulastri Mengidap Hidrosefalus, Selama 10 Tahun Tak Berobat karena Tak Ada Biaya

- Kamis, 8 Juli 2021 | 23:54 WIB
Sulastri mengidap hidrosefaulus. (Photo/Yayasan Bantu Tetangga Mulia)
Sulastri mengidap hidrosefaulus. (Photo/Yayasan Bantu Tetangga Mulia)

Yayasan Bantu Tetangga Mulia menggelar penggalangan dana dari laman Amal Sholeh tentang sosok gadis bernama Sulastri yang hidup dalam keadaan istimewa. Ia mengidap hidrosefalus, di mana terdapat cairan dari tulang sumsum belakang yang mengisi rongga di kepalanya.

Selain itu, dijelaskan juga bahwa Sulastri sejak bayi selalu alami kejang-kejang dan masuk rumah sakit, hingga akhirnya pengobatan hanya bisa dilakukan selama 5 bulan.

“Tidak ada biaya berobat sama sekali, ayahnya hanya kuli bangunan proyek tol yang penghasilannya sedikit dan akan menganggur jika tidak ada proyekan,” cerita Ibu Rosita, dilansir pada Kamis (8/7/2021).

Sedihnya lagi, saat masih berusia 2 tahun dan tengah menjalani perobatan, sang ibu kandung Sulastri meninggal dunia. Sulastri pun diambil alih oleh neneknya yang juga bekerja sebagai petani kecil.

-
(Photo/Yayasan Bantu Tetangga Mulia)

Baca juga: Nenek Tangguh Asal Jabar Ini Rela Jadi Penambal Ban, Kumpulkan Biaya Perobatan Cucunya

“Saya tahu keadaan suami saat itu. Justru saya terketuk pintu hati ketika melihat Sulastri, di sanalah saya mulai niat menjaga dan menyayanginya. Gantikan ibu kandungnya,” lanjut Ibu Rosita.

-
(Photo/Yayasan Bantu Tetangga Mulia)

Takdir begitu baik, ketika Pak Sunandi harus mengejar proyekan demi bisa dapatkan tabungan untuk pengobatan Sulastri dan rela tidak pulang ke rumah. Ibu Rosita hadir dalam keluarganya untuk menemani nenek dan gantian menjaga Sulastri ketika nenek bekerja.

"Kini, sudah 10 tahun Sulastri melawan hidrosefalusnya tanpa pengobatan dari rumah sakit. Segala usaha sudah dilakukan oleh Pak Sunandi dan sang nenek untuk mengumpulkan dana berobat, tapi apalah daya sering kali dananya terpakai kembali karena kebutuhan harian yang juga harus terpenuhi," tambah keterangan unggahan.

-
(Photo/Yayasan Bantu Tetangga Mulia)

Keluarganya juga tidak bisa meminta bantuan kepada tetangga atau saudara yang lain. Rumahnya berada tengah-tengah hutan karet di Kampung Cijambe, Kab. Cianjur. Perlu berjalan kaki sejauh 500 meter untuk sampai ke akses jalanan atau rumah warga lainnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X