Pemaksaan menikah dini terhadap anak menelan korban jiwa di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Adalah seorang siswi SMP, yang diduga nekat mengakhiri hidupnya usai dinikahkan secara siri dengan pemuda desa oleh orang tuanya.
Saat ditemukan, kondisi jasad siswi SMP tersebut membiru dan mulutnya berbusa. Ia diduga kuat menenggak racun saat bunuh diri. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (25/5/2021).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, gadis tersebut masih duduk di bangku kelas 3 SMP. Ia tinggal di Desa Kolo-kolo, Kecamatan Arjasa Pulau Kangean, Sumenep, Madura. Sedangkan suaminya, seorang pemuda desa, adalah warga Desa Batu Tali di wilayah yang sama.
Mirisnya, gadis SMP itu ditemukan tewas hanya berselang beberapa jam usai dinikahkan. Ia dinikahkan pada pagi hari dan ditemukan tewas pada siang harinya.
Gadis tersebut sempat dilarikan ke Puskesmas Arjasa, namun nahas nyawanya tak terselamatkan di perjalanan.
Menurut warga jiran tetangga korban, tahun lalu gadis tersebut juga sempat hampir bunuh diri karena tak mau dinikahkan.
Namun rupanya hal tersebut tak membuat orang tuanya insaf dan membatalkan niat menikahkannya. Alih-alih, mereka tetap ngotot menikahkan putri mereka yang masih berumur 15 tahun itu.
Catatan Redaksi:
Bunuh diri biasanya disebabkan karena depresi. Depresi, oleh karenanya, tidak boleh dianggap remeh. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, sangat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.
Artikel Menarik Lainnya:
- Terkuak! Ini Alasan Sebenarnya Kenapa Abdee Slank Bisa Jadi Komisaris Telkom
- Abdee Slank Jadi Komisaris Telkom, Pertama Kalinya Ahmad Dhani Apresiasi Jokowi
- FOTO: Razia Prokes di Warkop