Malala Minta Dunia Pastikan Perlindungan Hak Perempuan Afghanistan

- Sabtu, 25 September 2021 | 19:23 WIB
 Peraih Nobel Perdamaian laureate Malala Yousafzai (photo/Christaphe Petit Tesson/Pool via REUTERS)
Peraih Nobel Perdamaian laureate Malala Yousafzai (photo/Christaphe Petit Tesson/Pool via REUTERS)

Peraih Nobel Perdamaian Malala Yousafzai pada Jumat (24/9) waktu setempat, meminta dunia memastikan perlindungan atas hak-hak perempuan Afghanistan setelah negara itu dikuasai kelompok Taliban.

"Kita tidak bisa berkompromi tentang perlindungan hak-hak perempuan dan perlindungan martabat manusia," kata Malala pada panel tentang pendidikan anak perempuan Afghanistan di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, AS dikutip dari REUTERS.

Ketika berbagai negara dan organisasi mulai mengambil sikap terhadap Taliban, perempuan berusia 24 tahun itu menyampaikan kekhawatiran kelompok itu akan memberlakukan aturan keras terhadap perempuan di Afghanistan seperti yang mereka lakukan saat pertama kali berkuasa 20 tahun lalu.

Baca juga: Pembakar Mimbar Masjid Raya Makassar Ditangkap, Motifnya Sakit Hati Dilarang Tidur

Padahal sejak saat itu, kesempatan kerja hingga pendidikan bagi perempuan Afghanistan telah sangat berkembang.

"Sekarang saatnya kita berpegang pada komitmen dan memastikan hak-hak perempuan Afghanistan dilindungi, dan salah satu yang penting adalah hak atas pendidikan," ujar Malala yang bergabung dalam sesi PBB tersebut melalui video.

Untuk diketahi, Malala selamat dari terjangan peluru yang ditembakkan Taliban ke kepalanya pada 2012 saat dia berusia 15 tahun.

Sejumlah anggota Taliban mengincar aktivis pendidikan asal Pakistan itu karena keberaniannya berbicara lantang tentang pendidikan bagi anak perempuan.

Serangan terhadap Malala menyulut kemarahan di Pakistan dan dunia internasional.

Beberapa pemimpin dunia berjanji untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak perempuan Afghanistan pada pertemuan tahunan PBB minggu ini, tetapi tidak jelas bagaimana mereka akan melakukannya.

Kekhawatiran atas hak-hak perempuan di Afghanistan meningkat sejak Taliban mengambil alih kekuasaan pada Agustus, 20 tahun setelah mereka digulingkan dari kekuasaan oleh pasukan Barat menyusul serangan 11 September 2001 di AS.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X