Bendera Indonesia Dilarang Berkibar di Thomas Cup, Puan Sayangkan Keteledoran LADI

- Minggu, 17 Oktober 2021 | 21:54 WIB
Kiri: Piala Thomas Cup. (photo/Instagram/@bwf.official). Kanan (photo/Pexels/Teguh Setiawan/ilustrasi)
Kiri: Piala Thomas Cup. (photo/Instagram/@bwf.official). Kanan (photo/Pexels/Teguh Setiawan/ilustrasi)

Ketua DPR RI Puan Maharani turut memberikan semangat kepada Tim Thomas Cup Indonesia yang melaju ke babak final Thomas Cup 2020.

Puan Maharani dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (17/10), mengapresiasi atas keberhasilan tim bulu tangkis Indonesia melaju ke babak final Thomas Cup 2020 yang pelaksanaannya pada tahun ini.

Puan mengajak seluruh masyarakat memberikan semangat bagi tim Thomas Indonesia.

"Mari kita dukung agar hari ini Indonesia bisa menang melawan Cina dan kembali membawa trofi kemenangan Thomas Cup," ucapnya

Puan meminta tim Indonesia agar tetap semangat meski bendera Merah Putih tak bisa dikibarkan dalam perhelatan Thomas Cup kali ini.

Walaupun nantinya merah putih akan digantikan oleh bendera dengan logo PBSI, Puan yakin hal tersebut tak akan melunturkan semangat tim Indonesia.

"Jangan patah semangat karena merah putih tidak bisa dikibarkan jika juara karena kita masih bisa mengibarkannya di dada kita. Merah putih di dadaku, Indonesia Raya di nadiku," tuturnya.

Baca juga: Menteri BUMN Ingin Dirikan Rumah Sakit Otak dan Jantung di Bandarlampung

Larangan pengibaran bendera Merah Putih ini terkait dengan permasalahan dengan World Anti Doping Agency (WADA) karena Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) tidak bisa memenuhi tes doping plan (TDP) 2020 dan juga belum memenuhi TDP untuk 2021.

Puan menyayangkan keteledoran LADI yang tak bisa memenuhi persyaratan soal program uji doping. Padahal, ada kesempatan dari WADA untuk memberikan klarifikasi, seperti halnya yang dilakukan Thailand dan Korea Utara sehingga mereka tidak mendapat sanksi.

"Ini bukan kesalahan dari pemain, dan bisa berdampak untuk semua cabang olahraga. Jika memang target prosedur tes doping belum bisa dipenuhi karena pandemi COVID-19, LADI seharusnya bisa menyampaikan alasannya sebelum batas akhir dari WADA," kata Puan.

Selain di ajang Thomas Cup dan Uber Cup 2020, sanksi soal tes doping ini juga bisa mengancam posisi Indonesia sebagai tuan rumah sejumlah turnamen internasional.

Puan pun berharap upaya dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang telah meminta Indonesia agar tak dijatuhi sanksi oleh WADA bisa membuahkan hasil.

"Agar tidak ada dampak berkepanjangan sehingga nama baik Indonesia di bidang olahraga tetap bisa dipertahankan," ujarnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X