Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuduh Tiongkok menutupi fakta mengenai virus corona. AS meminta Tiongkok bertanggung jawab dan membayar ganti rugi.
Trump menyebutkan, virus corona membuat AS menjadi sangat rugi, menjadi negara dengan kasus tertinggi di dunia. Saat ini, tercatat ada 1.237.761 kasus dengan 72.275 angka kematian.
Sementara, Tiongkok membantah dugaan Trump tersebut. Negara yang dipimpin Xi JInping itu menyebutkan pihaknya juga menjadi korban dari virus corona.
Melihat kondisi tersebut, pakar keamanan Rachel Esplin Odell khawatir terjadinya perang dingin antara AS dan Tiongkok apabila kondisi ini terus berlanjut, seperti diwartakan USA Today, Rabu (6/5/2020). Kondisi ini akan membahayakan dunia.
"Ini adalah dinamika yang berbahaya bagi dunia. Pemerintahan dua negara tersebut berusaha mengambil untung dari kegagalan yang lain," kata Rachel Esplin Odell.
Perlu Kerja Sama
Dengan kondisi ini, diharapkan Amerika Serikat dan Tiongkok bisa kembali mesra. Apalagi menghadapi pandemi virus corona seperti ini, menjadi musuh utama dunia.
Hal itu diungkapkan Jacob Stokes, mantan penasihat keamanan nasional untuk Wakil Presiden Joe Biden.
"Ini adalah jenis pola dasar, diharapkan untuk melakukan kerja sama bagi seluruh negara-negara di dunia," sebutnya.
Untungnya, tidak ada indikasi ketegangan yang meningkat akibat saling tuding tersebut. Apalagi, mengarah pada konfrontasi militer.
"Namun hubungan AS dan Tiongkok ini yang terburuk selama hampir 50 tahun," katanya.
Artikel Menarik Lainnya:
- PSBB Longgar, Pakar Kesehatan: Virus Corona di Indonesia Bisa Makin Parah
- Bumi Akan Tertutup Asap Tebal yang Disebut Dukhan, Benarkah Tanda Kiamat?
- Donald Trump: Rugi, Amerika Serikat Membiayai WHO