Jakarta Mimpi Bebas Banjir, Ini Kata Ahli Hidrogeologi

- Rabu, 11 Desember 2019 | 06:14 WIB
Sejumlah anak bermain air banjir yang merendam kawasan permukiman penduduk Cililitan Kecil, Jakarta, Jumat (26/4/2019). (Antara/Risky Andrianto).
Sejumlah anak bermain air banjir yang merendam kawasan permukiman penduduk Cililitan Kecil, Jakarta, Jumat (26/4/2019). (Antara/Risky Andrianto).

Sebagai ibu kota negara, Jakarta yang kerap banjir jadi image buruk bagi Indonesia. Akan tetapi, bukan perkara mudah mengentaskan masalah tersebut karena harus ada kolaborasi dengan instansi pusat dan masyarakat.

Ahli hidrogeologi dari Masyarakat Air Indonesia, Fatchy Muhammad, menilai salah satu cara agar DKI bebas banjir adalah membangun 99.314 sumur resapan. Rinciannya 45.143 unit dari Pemprov DKI dan 54.171 sisanya lewat masyarakat.

"Untuk curah hujan 50 ml per jam, dengan kapasitas sumur resapan 7 kubit perjam maka dibutuhkan 45.000 ini DKI, nanti masyarakat 54.000, atau 50:50 lah," ujar Fatchy di Balaikota Jakarta, Selasa (10/12).

Pada 2019, Pemprov DKI baru membangun 1.794 unit sumur resapan, yang 804 di antaranya dibangun Dinas Perindustrian dan Energi. Kemudian 990 unit lain dibangun Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta.

Padahal Dinas Perindustrian dan Energi mencatat DKI butuh 1,8 juta sumur resapan. Angka itu pun cukup jauh karena Dinas SDA hanya mengalokasikan Rp9 miliar untuk pembangunan 900 unit sumur resapan pada 2020.

"Tahun ini saja sebetulnya tidak ada alokasi anggaran khusus. Kami hanya diberi tugas membuat sumur resapan oleh Asisten Sekda Bidang Pembangunan dengan target seribu unit. Itu kami buat dengan swakelola melalui pengerjaan-pengerjaan saluran bersama PJLP di lapangan," ungkap Kasie Pemeliharaan Aliran Timur Dinas SDA DKI, Juniarto Andriyansyah.

Juniarto pun pesimis target 1,8 juta unit sumur resapan bisa tercapai jika tidak ada alokasi dana.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X