Anies Diprotes Segel Perusahaan Asuransi, Denny Siregar Bilang Salah Sasaran: Pencitraan

- Selasa, 6 Juli 2021 | 20:52 WIB
Anies Baswedan saat melakukan sidak kantor perusahaan asuransi di Jakarta. (Instagram/ Anies Baswedan)
Anies Baswedan saat melakukan sidak kantor perusahaan asuransi di Jakarta. (Instagram/ Anies Baswedan)

Gubernur DKI Jakarta menyegel lalu menutup kantor perusahaan asuransi menuai sorotan publik setelah perusahaan itu dinilai tidak taat ikut protokol kesehatan masih mempekerjakan karyawannya di kantor di Jakarta.

Namun Denny Siregar tampaknya tidak setuju dengan tindakan Anies yang langsung menutup menyegel kantor perusahaan itu.

Pasalnya Denny menyebut kalau usaha yang dijalankan perusahaan itu jenis asuransi yang termasuk dalam usaha esensial. 

"Gini lho, pak @aniesbaswedan.. Saya ajarin dikit. Perusahaan asuransi itu adalah lembaga keuangan non Bank. Masuk dalam perusahaan yang tetap buka selama PPKM darurat," kata Denny Siregar dalam akun Instagramnya seperti yang dikutip Indozone, Selasa (6/7/2021).

Dia mengatakan perusahaan asuransi tidak harus ditutup saat pemberlakuan PPKM Darurat. Pasalnya nasabah nanti bisa bingung kalau kantor itu ditutup.

-
Anies saat menyegel perusahaan asuransi di Jakarta. (Instagram/Anies Baswedan)

 

"Lha, trus kalo ada nasabah yg klaim gimana kalo mrk tutup," kata Denny.

Denny pun menyoroti kalau apa yang dilakukan Anies cuma pencitraan saat ngamuk menyegel kantor yang mempekerjakan karyawannya di kantor dan tidak menerapkan work from home (WFH) 100 persen.

"Marah2 boleh. Pencitraan oke saja. Tapi sasarannya bener. Biar gak diketawain orang banyak," kata Denny.

-
Anies saat menyegel perusahaan asuransi di Jakarta. (Instagram/Anies Baswedan)

 

Di samping itu Anies kemudian menuliskan sebuah pesan bagi warga yang bekerja DKI Jakarta dan masih menerapkan work from office (WFO).

"Tadi baru saja inspeksi gedung-gedung kantor di Jakarta bersama Kepolisian, Satpol PP dan Disnaker. Kami menemukan masih ada kantor-kantor yang bukan sektor esensial/ kritikal tapi masih tetap masuk bekerja atau esensial tapi melebihi 50%," sebutnya.

Menurutnya temuan itu bukan sekadar pelanggaran peraturan PPKM Darurat yang dibuat pemerintah, ini adalah pelanggaran atas tanggung jawab kemanusiaan.

Katanya kantor-kantor yang melanggar langsung disegel, ditutup kantornya, semua karyawannya dipulangkan untuk bekerja dari rumah dan pemilik/manajer kantor diproses hukum oleh kepolisian.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X