Mensos Risma Sambangi KPK, Ini yang Dibahas

- Jumat, 30 April 2021 | 15:43 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini (tengah) didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) menyampaikan pidato (ANTARA FOTO/Anis Efizudin/aww.)
Menteri Sosial Tri Rismaharini (tengah) didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) menyampaikan pidato (ANTARA FOTO/Anis Efizudin/aww.)

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Jumat membahas perkembangan perbaikan data penerima bantuan sosial (bansos).

"KPK menerima audiensi Menteri Sosial Tri Rismaharini terkait perkembangan perbaikan data penerima bansos yang saat ini sedang dilakukan oleh Kemensos sesuai rekomendasi berdasarkan kajian KPK bertempat di Gedung Merah Putih KPK, Jumat," kata Plt Juru Bicara KPK Bidang Pencegahan Ipi Maryati Kuding dalam keterangannya di Jakarta seperti dilansir dari Antara.

Mensos diterima oleh dua Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dan Lili Pintauli Siregar didampingi Deputi Pencegahan dan Monitoring Pahala Nainggolan berserta jajaran pada Direktorat Monitoring dan Direktorat Pelayanan dan Pengaduan Masyarakat.

"Informasi lengkap agenda dan bahasan dalam audiensi akan disampaikan kepada rekan-rekan setelah pertemuan," ujar Ipi.

Baca Juga: Kemensos Hapus 21 Juta Data Ganda Penerima Bansos

Sebelumnya pada Januari lalu, Risma juga telah bertemu dengan Pimpinan KPK di Gedung KPK, Jakarta. Saat itu, ia meminta KPK untuk ikut membantu kementeriannya dalam memperbaiki Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang menjadi basis pemberian bansos.

"Ke depan saya terus terang berkirim surat ke KPK, kemudian Kejaksaan Agung, Mabes Polri, dan Universitas Indonesia untuk membantu kami dalam proses langkah yang akan kami laksanakan untuk memperbaiki permasalahan yang harus diselesaikan," tutur Risma saat itu.

Risma dalam pertemuan tersebut menyebutkan ada sejumlah perbaikan yang ia lakukan untuk mencegah orang yang tidak dikategorikan miskin juga ikut mendapat bantuan.

Ia mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan software penerima harus connect dengan data.

"Kenapa peluncuran bantuan pada minggu pertama (Januari 2021)? Supaya kalau ternyata tadi ada warga yang tidak bankable atau tidak biasa menggunakan bank, kami masih punya 3 minggu untuk evaluasi," ungkap Risma.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X