Bentrokan Karen dan Junta Diprediksi Terjadi, Ribuan Warga Desa Myanmar Siap Lakukan Ini

- Sabtu, 1 Mei 2021 | 14:54 WIB
Pemberontak Karen sedang merekrut tenaga baru untuk melawan Junta militer Myanmar. (REUTERS).
Pemberontak Karen sedang merekrut tenaga baru untuk melawan Junta militer Myanmar. (REUTERS).

Ribuan penduduk desa etnis Karen di Myanmar lakukan langkah antisipasi untuk siap menyeberang ke Thailand jika pertempuran antara tentara Myanmar dan pemberontak Karen meningkat.

Sebelumnya, pemberontak Karen, kelompok etnis bersenjata terlibat bentrokan dengan tentara Myanmar di dekat perbatasan Thailand dalam beberapa pekan sejak para jenderal Myanmar menggulingkan pemerintah terpilih yang dipimpin oleh tokoh demokrasi Aung San Suu Kyi. Bentrokan itu menggusur penduduk desa di kedua sisi perbatasan, seperti yang dikutip Reuters.

"Orang-orang mengatakan orang Burma akan datang dan menembak kami, jadi kami melarikan diri ke sini," kata Chu Wah, seorang warga desa Karen yang menyeberang ke Thailand bersama keluarganya minggu ini dari kamp pengungsian Ee Thu Hta di Myanmar, kepada Reuters.

Baca JugaPolisi di India Minta Pasien Covid-19 Duduk di Bawah Pohon untuk Meningkatkan Oksigen

"Saya harus melarikan diri ke seberang sungai," kata Chu Wah, mengacu pada sungai Salween yang menjadi perbatasan di daerah itu.

Jaringan Dukungan Perdamaian Karen mengatakan ribuan penduduk desa berlindung di sisi Myanmar dari Salween dan mereka akan melarikan diri ke Thailand jika pertempuran meningkat.

"Dalam beberapa hari mendatang, lebih dari 8.000 orang Karen di sepanjang sungai Salween harus mengungsi ke Thailand. Kami berharap tentara Thailand akan membantu mereka melarikan diri dari perang," kata kelompok itu dalam sebuah unggahan di Facebook.

Pejuang Karen pada Selasa (27/4/2021) menyerbu unit tentara Myanmar di tepi barat Salween dalam serangan menjelang fajar. Karen mengatakan 13 tentara dan tiga pejuang mereka tewas. Militer Myanmar menanggapi dengan serangan udara di beberapa daerah dekat perbatasan Thailand.

Pihak berwenang Thailand mengatakan hampir 200 penduduk desa telah menyeberang ke Thailand minggu ini. Thailand telah memperkuat pasukannya dan membatasi akses ke perbatasan.

Ratusan penduduk desa Thailand juga telah mengungsi, pindah dari rumah mereka di dekat perbatasan, ke wilayah Thailand yang lebih dalam demi keamanan.

"Situasi semakin tegang sehingga kami tidak bisa kembali," kata Warong Tisakul, 33, seorang warga desa Thailand dari Mae Sam Laep, sebuah permukiman, sekarang ditinggalkan, di seberang pos tentara Myanmar yang diserang pekan ini.

"Petugas keamanan tidak mengizinkan kami, kami tidak bisa kembali," pungkas Warong.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X