Alasan Bela Agama, Napoleon Dinilai Caper Aniaya Muhammad Kece dan Lumuri Tinja Manusia

- Senin, 20 September 2021 | 17:23 WIB
Kolase foto Muhammad Kece dan Irjen Napoleon Bonaparte. (Antaranews)
Kolase foto Muhammad Kece dan Irjen Napoleon Bonaparte. (Antaranews)

Tindakan terpidana kasus suap penghapusan red notice Djoko Tjandra, Irjen Napoleon Bonaparte yang menganiaya tersangka penista agam Muhammad Kece di dalam tahanan dinilai sebagai bentuk cari perhatian (caper).

Penilaian tersebut disampaikan oleh Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Andi Rian Djajadi, Senin (20/9/2021).

Andi menilai demikian justru setelah Napoleon menyampaikan surat terbuka kepada publik terkait alasannya menganiaya Kece. Dengan alasan membela agama, Napoleon seolah mendapat pembenaran atas apa yang dilakukannya.

Seperti diketahui, dalam surat terbukanya, Napoleon menyatakan bahwa ia menganiaya Kece karena tak terima keyakinannya dihina.

"Siapa pun bisa menghina saya, tapi tidak terhadap Allah ku, Al Quran, Rasulullah SAW dan akidah Islam ku, karenanya saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya," kata dia.

Berikut isi lengkap surat terbuka Irjen Napoleon Bonaparte terkait penganiayaan yang dilakukannya terhadap Kece.

Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air.

Sebenarnya saya ingin berbicara langsung dengan saudara-saudara semua, namun saat ini saya tidak dapat melakukannya.

Terkait simpang-siurnya informasi tentang penganiayaan terhadap Kace, dapat saya jelaskan sebagai berikut:

1. Alhamdulillah YRA, bahwa saya dilahirkan sebagai seorang muslim dan dibesarkan dalam ketaatan agama Islam yang rahmatan lil alamin.

2. Siapa pun bisa menghina saya, tapi tidak terhadap Allah ku, Al Quran, Rasulullah SAW dan akidah Islam ku, karenanya saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya.

3. Selain itu, perbuatan Kace dan beberapa orang tertentu telah sangat membahayakan persatuan, kesatuan, dan kerukunan umat beragama di Indonesia.

4. Saya sangat menyayangkan bahwa sampai saat ini pemerintah belum juga menghapus semua konten di media, yang telah dibuat dan dipublikasikan oleh manusia-manusia tak beradab itu.

5. Akhirnya, saya akan mempertanggungjawabkan semua tindakan saya terhadap Kace apapun risikonya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X