Makin Beringas, Warga Eropa Demo Bakar Sepeda hingga Serang Polisi karena Ogah Divaksin

- Senin, 22 November 2021 | 12:24 WIB
Para demonstran yang menolak pengetatan aturan Covid-19 terlibat bentrok dengan aparat kepolisian di Brussel, Belgia, Minggu (21/11/2012). (REUTERS/Johanna Geron)
Para demonstran yang menolak pengetatan aturan Covid-19 terlibat bentrok dengan aparat kepolisian di Brussel, Belgia, Minggu (21/11/2012). (REUTERS/Johanna Geron)

Aksi penolakan terhadap upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Eropa makin memanas. Puluhan ribu orang yang melakukan aksi unjuk rasa menolak vaksinasi, terlibat kericuhan dengan aparat kepolisian yang mengamankan aksi.

Mengutip laporan Aljazeera, Senin (22/11/2021), para demonstran di Belanda melempari polisi dengan batu dan kembang api. Aksi demonstrasi yang pecah pada sejumlah titik di tiga provinsi, menyebabkan lima orang petugas terluka dengan 40 orang demonstran dibekuk polisi.

Gelombang protes warga terjadi setelah pemerintah mengumumkan untuk menerapkan kebijakan lockdown guna menekan laju penularan Covid-19 yang meningkat akhir-akhir ini. Kemarahan masyarakat memuncak setelah pemerintah Belanda menyampaikan rencana melarang warga yang belum divaksin untuk memasuki tempat-tempat tertentu. 

Pemerintah Belanda mengutuk aksi anarkis warga dalam demonstrasi tersebut. Menteri Kehakiman Ferd Grapperhaus mengatakan, tindakan anarkis warga bukan lagi bentuk unjuk rasa. 

"Kerusuhan dan kekerasan terhadap polisi dan petugas pemadam kebakaran di Rotterdam sangat menjijikkan untuk dilihat," kata Grapperhaus dikutip Aljazeera.

Hal yang sama terjadi di Belgia. Puluhan ribu orang meneriakkan penolakan saat berunjuk rasa di Brussel, karena pemerintah memperketat aturan penggunaan masker dan mewajibkan vaksinasi. Mereka melemparkan kembang api, yang dibalas polisi dengan gas air mata dan meriam air.

Hal yang sama terjadi di Austria, Kroasia, Italia, Prancis, dan Inggris. Puluhan ribu demonstran berbondong-bondong turun ke jalan tanpa menggunakan masker untuk menentang upaya pencegahan penyebaran Covid-19

Pemerintah negara-negara tersebut meningkatkan pembatasan pergerakan warga untuk menekan penambahan kasus harian Covid-19 yang semakin meningkat akhir-akhir ini. Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid mengatakan, pengetatan aturan ini dilakukan lantaran keberadaan varian Delta Covid-19 yang menyebabkan penularan cepat.

Artikel Menarik Lainnya :

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X