Psikolog Sebut Syarat Masuk TNI, Salah Satunya Bebas dari LGBT

- Sabtu, 24 Juli 2021 | 15:38 WIB
Sejumlah prajurit TNI AD meneriakkan yel-yel sebelum melakukan aksi bersih-bersih di kawasan wisata Pantai Talise. (Ilustrasi/ANTARA/Basri Marzuki)
Sejumlah prajurit TNI AD meneriakkan yel-yel sebelum melakukan aksi bersih-bersih di kawasan wisata Pantai Talise. (Ilustrasi/ANTARA/Basri Marzuki)

 

Psikolog klinis dan forensik Kasandra Putranto menyebut, salah satu syarat untuk masuk sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus terbebas dari pengaruh penyimpangan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

"Sebagai psikolog klinis dan forensik, LGBT itu itu tidak termasuk penyimpangan kejiwaan, walaupun dengan standar norma sosial dan agama termasuk penyimpangan. LGBT termasuk penyimpangan klinis, norma sosial, dan agama," ungkap Kasandra, Jumat (23/7/2021), dikutip dari Antara.

Kasandra menegaskan prasyarat untuk menjadi prajurit TNI harus dihormati. Namun, Kasandra juga meminta setiap pimpinan kemiliteran sebaiknya tidak terfokus pada LGBT, tetapi kepada persyaratan utama, seperti pilot diharapkan sehat jasmani, tidak memiliki gangguan penglihatan, minus atau color blind (buta warna).

Persoalan LGBT menjadi sensitif karena menyangkut nilai-nilai yang dianut dalam setiap profesi.

"Ada profesi lain yang mungkin tidak mempersyaratkan hal tersebut. Namun di Indonesia, memang masih menjadi persyaratan utama yakni bebas LGBT, hampir sama dengan pada masa Orde Baru (Orba), terdapat praktik yang diskriminatif terhadap masyarakat yang mungkin memiliki keterlibatan dengan PKI sehingga harus menyediakan surat bebas PKI," tegas Kasandra.

Konsistensi pelanggaran hukum asusila memang seharusnya ditegakkan dan dilakukan oleh setiap Kepala Staf tiga matra TNI. Tindakan tegas terhadap prajurit yang terpengaruh LGBT telah ditunjukkan oleh Kasal Laksamana TNI Yudo Margono.

"Ancamannya adalah pemecatan dari kedinasan," kata Yudo.

Yudo mengatakan degradasi moral secara nyata memang tengah terjadi di kalangan generasi muda. Apalagi mereka termasuk kaum yang sangat rentan dengan pengaruh global.

"Gerakan kaum LGBT sangat bertentangan dengan nilai-nilai luhur agama dan ideologi negara. Hal ini merupakan ancaman moral yang belakangan harus dihadapi," kata Yudo.

Oleh karena itu, kata Yudo, setiap lulusan Akademi Angkatan Laut (ALL) harus memiliki karakter yang kuat dan kemampuan memimpin serta kompetensi sebagai tentara profesional. Kekompakan antara prajurit juga mesti dijaga agar bisa saling mengingatkan satu sama lain.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X