Kemenag Angkat Bicara soal Heboh Pendeta Minta Hapus 300 Ayat Alquran

- Kamis, 17 Maret 2022 | 09:17 WIB
Ilustrasi - Al-Qur'an. (Unsplash)
Ilustrasi - Al-Qur'an. (Unsplash)

Viral video rekaman Pendeta Saifuddin Ibrahim yang mengatakan berulang kali menyampaikan sejumlah hal terkait situasi kehidupan keagamaan di Indonesia kepada Menag Yaqut Cholil Qoumas

Pendeta Saifuddin dalam videonya menyinggung masalah kurikulum pesantren dan mengaitkannya dengan radikalisme, serta usulan menghapus 300 ayat Al-Qur’an

Mengenai hal tersebut Kementerian Agama (Kemenag) angkat bicara. Plt Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Thobib Al Asyhar mengatakan, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tidak mengenal pendeta tersebut.

“Gus Menteri tidak kenal dengan Pendeta Saifuddin Ibrahim,” ujar Thobib di Jakarta, Kamis (17/3/2022).

Thobib menjelaskan jika selama ini tidak pernah ada pertemuan resmi antara Gus Menteri dengan Pendeta Saifuddin. Dia juga tidak menemukan dalam buku catatan tamu terkait agenda pertemuan Menag dengan Pendeta Saifuddin.

“Gus Menteri tidak pernah mendengar apa yang diklaim Pendeta Saifuddin berulang kali dikatakan ke Menag,” bebernya.

Thobib menyayangkan statemen Pendeta Saifuddin. Sebab ia menilai apa yang disampaikan Pendeta Saifuddin terkait pesantren dan ayat Al-Quran itu salah. 

Tidak pada tempatnya Pendeta Saifuddin mengklaim pesantren melahirkan kaum radikal.

“Dia lupa bahwa Gus Menteri terlahir dari lingkungan pesantren dan juga keluarganya memiliki pesantren. Tentu Menag tidak setuju dengan pernyataan Pendeta Saifuddin. Gus Menteri bahkan menjadikan kemandirian pesantren sebagai salah satu program prioritasnya,” bebernya.

Thobib juga menilai pernyataan Pendeta Saifuddin tentang ayat-ayat Al-Quran itu salah. Karena Al-Quran adalah kitab suci yang diyakini sempurna oleh umat Islam. Maka dari itu tidak pada tempatnya tokoh agama mengeluarkan statement terkait kitab suci umat lain, apalagi dengan cara yang bisa menyinggung. 

Lebih lanjut kata Thobib, Menag Yaqut selama ini terus mengajak tokoh agama untuk tidak menyampaikan pendapat, apalagi di muka umum, yang bukan menjadi kompetensinya. Para tokoh agama, termasuk Pendeta Saifuddin, mestinya lebih mengedepankan usaha untuk merajut kerukunan.

“Gus Menteri selama ini terus mengajak tokoh agama menjaga kerukunan,” terang Thobib.

Selain itu disebutnya Kementerian Agama di bawah kepemimpinan Gus Menteri sedang terus berupaya meningkatkan kualitas kerukunan antarumat beragama, antara lain melalui program penguatan moderasi beragama. Statemen Pendeta Saifuddin tidak sejalan dengan program Gus Menteri dalam memimpin Kemenag.

“Saya melihat, apa yang dilakukan Pendeta Saifuddin justru dapat mengganggu kerukunan antarumat dan upaya menguatkan moderasi beragama,” tandasnya.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X