IDI Pecat dr Terawan, Politisi Nasdem: Seenak Udel Pecat Anggota

- Senin, 4 April 2022 | 19:30 WIB
Kiri: Mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto. (YouTube/ BNPB Indonesia) / Kanan: Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani Chaniago. (Dok. Fraksi Nasdem)
Kiri: Mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto. (YouTube/ BNPB Indonesia) / Kanan: Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani Chaniago. (Dok. Fraksi Nasdem)

Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani Chaniago  mengkritik organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang dianggapnya jauh dari tujuan didirikan yakni mewujudkan kesehatan rakyat, mempertinggi derajat kesehatan dan kesejahteraan anggotanya.

“Kemudian profesi anggota, membina dan mengembangkan kemampuan profesi anggota. Saya lihat IDI tidak ada ini,” kata Irma dalam RDP bersama IDI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/4/2022).

Hanya saja pada perjalannya Irma menyoroti langkah IDI bukan malah mensejahterkan anggotanya tapi justru memecat. Sebagaimana halnya yang dialami oleh dr Terawan Agus Putranto.

“Kemudian menyejahterakan anggota, meningkatkan kesejahteraan anggota, IDI tidak menyejahterakan anggota. Orang seenak udel memecat anggota,” tegas Irma.

Baca juga: Bayi Prematur Sumbang Resiko Tingginya Angka Stunting Secara Nasional, Ini Kata BKKBN

Politisi NasDem ini berkata seharusnya IDI dapat melakukan pembinaan terhadap kemampuan yang dimiliki oleh Terawan. Apalagi metode digital substraction angiography (DSA) atau cuci otak berguna bagi banyak pasien.

“Banyak pasien mengatakan itu tidak pnya efek samping, menyehatkan, banyak sekali yang disampaikan pasien,” bebernya.

Lebih lanjut Irma menyinggung IDI gagal menjalankan tugasnya untuk melakukan tugasnya mensejahterahkan anggotanya adalah masih banyak Dokter muda yang tidak lulus uji kompetensi.

“Apa yang dilakukan? Carikan jalan keluar tidak? Dibiarkan begitu saja? Kemudian memecat kalau tidak setuju? Bubarin aja IDI-nya. Ngapain. Orang cuma organisasi profesi, kok. Toh, IDI cuma memberikan rekomendasi, sama seperti komisi IX,” tegas Irma.

Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menyatakan dirinya banyak mendengar keluhan dari masyarakat dan untuk mebubarkan IDI.

“Saya menyampaikan dimulai dari dua kata dulu, Bubarkan IDI. Itu bukan dari saya, bukan dari Rahmad Handoyo bukan,” urainya.

Rahmad kemudian menyinggung permasalahan pemecatan dr Terawan sebagai anggota IDI. Dia menanyakan metode digital subtraction angiography (DSA) yang dilakukan Terawan mengapa disebut tidak sesuai kaidah.

“Alasan apa lagi? saya mohon dikasih pencerahan kalau ternyata DSA itu tidak dijelaskan secara scientific,” tandas Rahmad.

 

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X