Masuki Musim Kemarau, 15 Kecamatan di Jakarta Ini Berpotensi Krisis Air

- Rabu, 11 Mei 2022 | 12:39 WIB
Ilustrasi krisis air bersih (ANTARA/Oky Lukmansyah)
Ilustrasi krisis air bersih (ANTARA/Oky Lukmansyah)

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa rata-rata wilayah DKI Jakarta telah memasuki musim kemarau. Dengan demikian, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI pun mengantisipasi terjadinya kekeringan air.

Merujuk dari data BMKG pada 2019 lalu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan ada sebanyak 15 kecamatan di Jakarta yang rawan krisis air.

“Kala itu terdapat 15 kecamatan yang masuk ke dalam daerah rawan terjadi kekeringan," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI, Isnawa Adji saat dihubungi, Rabu (11/5/2022).

Adapun, daftar kecamatan yang rawan terjadi kekeringan diantaranya Kecamatan Menteng, Gambir, Kemayoran, Tanah Abang, Kecamatan Cilincing, Tanjung Priok, Koja, Kelapa Gading, Penjaringan, Tebet, Pasar Minggu, Setiabudi, Makasar, Pulogadung, dan Cipayung.

Baca Juga: Sudah Masuk Musim Kemarau, Warga Jakarta Diminta Hemat Air agar Tidak Kekeringan

Selain kecamatan yang rawan kekeringan tersebut, Isnawa juga mengatakan bahwa daerah-daerah yang belum terlayani oleh jaringan perpipaan air bersih patut diwaspadai mengalami krisis air.

"Seperti di Kecamatan Jagakarsa, Pasar Minggu dan sebagian wilayah Kecamatan Cilandak," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Isnawa mengatakan pihaknya akan mengantisipasi kekeringan saat musim kemarau dengan berkoordinasi dengan para Walikota/Bupati untuk menghitung kebutuhan air bersih, khususnya bagi masyarakat yang berada di daerah rawan kekeringan dan bagi wilayah yang belum terlayani jaringan air bersih.

“Kami di jajaran Pemprov DKI Jakarta saling berkoordinasi untuk mengantisipasi dampak kekeringan akibat musim kemarau, terutama dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan PD,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (10/5/2022).

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X