Australia dan Selandia Baru secara resmi meluncurkan 'gelembung pariwisata. Pada hari Senin kedua negara tersebut mengizinkan penduduknya memasuki negara itu tanpa karantina.
Dikutip dari BBC, sebelum hari pertama minggu itu, ribuan penumpang tidak sabar untuk tiba di bandara, berharap dapat terbang ke tempat lain untuk bertemu kerabat dan teman mereka secepat mungkin.
Semua layanan penerbangan antara dua tempat tersebut disediakan oleh Kundas Airways, Jetstar Airways dan New Zealand Airways.
"Ini adalah pertama kalinya orang dapat melakukan perjalanan tanpa isolasi dalam lebih dari 400 hari. Kami akan menambahkan 16 penerbangan pulang pergi ke Selandia Baru sehari," kata Chief Executive Officer Qantas Joyce, dikutip dari BBC.
Perdana Menteri Australia Morrison dan Perdana Menteri Selandia Baru Ardern menyatakan dalam pernyataan bersama bahwa membuka perbatasan akan membantu mendorong pemulihan ekonomi kedua negara dan menyatukan kembali ribuan kerabat dan teman.
"Sungguh menyenangkan memulai perjalanan bebas isolasi dengan Australia. Apakah kamu pulang dari keluarga, teman, atau orang-orang yang sedang berlibur, Selandia Baru menyambut kamu dan saya berharap semua bersenang-senang," kata Ardern.
Namun, Morrison dan Ardern memperingatkan para pelancong bahwa jika epidemi merebak, mereka harus bersiap-siap agar perjalanan mereka terganggu dan membuat pengaturan yang sesuai dalam waktu singkat.
Para pemimpin Australia dan Selandia Baru juga meningkatkan kemungkinan untuk memperluas tindakan karantina bebas perjalanan ke negara-negara lain di kawasan Pasifik, dengan mengatakan bahwa 'itu akan dilakukan ketika sudah aman.'
