Parlemen Inggris Menyatakan Tindakan China Terhadap Uighur Sebagai 'Genosida'

- Sabtu, 24 April 2021 | 08:57 WIB
Demonstran etnis Uighur ambil bagian dalam protes terhadap China, di Istanbul (REUTERS/Murad Sezer)
Demonstran etnis Uighur ambil bagian dalam protes terhadap China, di Istanbul (REUTERS/Murad Sezer)

Anggota perlemen Inggris dengan suara bulat menyatakan tindakan keras China yang sedang berlangsung di Xinjiang sebagai genosida.

Selain Inggris, Amerika Serikat, Kanada, dan Belanda mengutuk tindakan Beijing terhadap Uighur dan minoritas Muslim lainnya di wilayah barat.

China telah dituduh menahan hingga dua juta orang dalam sistem kamp yang didirikan di Xinjiang dalam beberapa tahun terakhir, dengan para penyintas menuduh pelecehan yang meluas, termasuk cuci otak, penyiksaan, pemerkosaan dan kerja paksa.

Dikutip dari CNN, Beijing membantah tuduhan tersebut, membela sistem sebagai pelatihan kejuruan dan program deradikalisasi yang penting untuk memastikan keamanan kawasan itu.

Setelah perdebatan pada hari Kamis, House of Commons mengeluarkan resolusi tidak mengikat yang mengutuk 'pelanggaran HAM massal dan kejahatan terhadap kemanusiaan di wilayah otonom Xinjiang Uyghur.'

"Pemungutan suara hari ini harus menandai titik balik. Tidak ada yang masih dapat menyangkal skala pelanggaran yang terjadi di wilayah Xinjiang," kata anggota parlemen dari Partai Buruh Yasmin Qureshi, anggota Aliansi Antar Parlemen di China Inggris.

Memperkenalkan mosi pada hari Kamis, anggota parlemen Konservatif Nusrat Ghani mengatakan kepada anggota parlemen bahwa sementara kita tidak boleh menyalahgunakan istilah genosida, kita tidak boleh gagal untuk menggunakannya saat diperlukan.

Pemerintah bersikeras bahwa genosida hanya dapat ditentukan oleh pengadilan yang kompeten, kata Ghani, tetapi setiap rute ke pengadilan diblokir oleh China.

"Pemerintah kami diborgol, dilumpuhkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kami perlu mengambil kembali kendali," katanya.

Hubungan sudah sangat tegang oleh keputusan Inggris untuk menjatuhkan sanksi pada Xinjiang, dan hukuman balasan dari China, serta tindakan China untuk membatasi demokrasi di Hong Kong, bekas jajahan Inggris.

Dalam sebuah pernyataan baru-baru ini, kementerian luar negeri China memperingatkan Inggris 'tidak melangkah lebih jauh ke jalan yang salah' sehubungan dengan tindakan atas Xinjiang dan Hong Kong, dan menegaskan kembali tekadnya untuk menjaga kepentingan kedaulatan nasional, keamanan dan pembangunannya.

Berbicara selama debat hari Kamis, mantan pemimpin Partai Konservatif Iain Duncan Smith mendesak pemerintah untuk memikirkan kembali posisinya atas tindakan China di Xinjiang.

"Kami tidak akan memperoleh persahabatan tertentu dengan tidak menyerukan genosida dari China. Itu sama sekali bukan barang yang bisa diperdagangkan," katanya.

Ms Ghani yang telah bekerja untuk meningkatkan keprihatinan atas perlakuan terhadap Uighur di China,  termasuk di antara sejumlah anggota parlemen Inggris yang dijatuhi sanksi oleh China bulan lalu karena telah menyebarkan kebohongan dan disinformasi dengan jahat sehubungan dengan masalah hak asasi manusia Xinjiang.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X