Viral Pria Tendang Sesajen di Semeru, Pimpinan DPR: Tak Hargai Pluralisme

- Selasa, 11 Januari 2022 | 08:55 WIB
Kiri: Abdul Muhaimin Iskandar (Instagram/@cakiminow) / Kanan: Pria penendang sesajen di Semeru. (Instagram/@ndorobei.official)
Kiri: Abdul Muhaimin Iskandar (Instagram/@cakiminow) / Kanan: Pria penendang sesajen di Semeru. (Instagram/@ndorobei.official)

Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar, menyesalkan aksi seorang pria menendang sesajen di lokasi erupsi Semeru, Lumajang, Jawa Timur.

Muhaimin mengatakan, Indonesia adalah negara yang heterogen atau plural, yang memiliki beragam budaya, suku, dan agama yang berbeda-beda. Sehingga, alangkah baiknya jika saling menghormati perbedaaan yang ada.

"Kita harus bisa saling menghormati perbedaan yang ada. Kita tidak bisa memaksakan semua orang memiliki keyakinan yang sama. Justru Islam itu harus bisa menjadi rahmat bagi semua,” kata Muhaimin kepada wartawan dikutip Selasa (11/1/2022).

Pria yang akrab disapa Cak Imin ini mencontohkan, saat Wali Songo melakukan dakwah penyebaran agama Islam, pendekatan yang dilakukan bukan dengan kekerasan atau menghancurkan budaya, atau adat istiadat serta tradisi masyarakat di Indonesia.

Baca juga: Rekam Jejak Lelaki Penendang Sesajen di Semeru, Diduga Pernah Kumandangkan Azan di Monas

Lebih lanjut katanya, Wali Songo berdakwah dengan cara melebur pada budaya Jawa kala itu. Misalnya yang dilakukan Sunan Kalijaga yang justru sukses melakukan syiar Islam.

”Justru kekuatan bangsa ini adalah kemampuan masyarakat kita untuk hidup dalam keberagaman. Satu sama lain bisa saling menghormati. Ini keunggulan bangsa kita, bisa bersatu dalam perbedaan yang ada," katanya menuturkan. 

"Kalau ada satu keyakinan yang tidak sama dengan kita, lantas dengan semau sendiri menendang, membuangnya, itu tidak bisa menghargai pluralisme, dan itu melanggar konstitusi kita,” ucapnya. 

Dia menambahkan, di beberapa tempat di Indonesia, tradisi sesajen dilakukan sebagian masyarakat sesuai dengan keyakinannya. Itu dinilai sebagai kekayaan tradisi bangsa, yang memang bukan hanya diisi satu suku atau agama saja, tapi berbagai agama dan keyakinan.

Cak Imin menilai, aksi seperti itu justru mencoreng citra agama Islam sendiri, yang selama ini dikenal dan identik dengan agama yang menjunjung tinggi kedamaian dan persatuan, serta saling menghormati satu sama lain.

"Jangan memaksakan diri orang lain harus memiliki keyakinan yang sama dengan kita. Kalau alasannya berdakwah, lakukan dengan pendekatan nyang sejuk, bukan dengan menonjolkan kebencian dan kekerasan,” kata Ketua Umum PKB ini.

Sekadar informasi, seorang pria berompi hitam dengan ciri-ciri berjanggut dan menggunakan penutup kepala hitam, membuang dan menendang sesajen di kaki Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.

Aksi pria itu direkam, yang kemudian videonya viral di media sosial. Banyak pihak yang kesal dengan tindakan pria tersebut, salah satunya putri Gus Dur, Alissa Wahid.

"Repot memang kalau ketemu yang model2 begini. Susah banget memahami bahwa dunia bukan milik kelompoknya saja," tulis Alissa Wahid di akun Twitter-nya.

Halaman:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X