Viral sebuah video yang memperlihatkan tumpukan mayat di Qom akibat wabah virus corona (COVID-19).
Seorang anggota parlemen di Iran bernama Abdolkarim Hosseinzadeh mengatakan, mayat yang menumpuk itu merupakan bukti kegagalan Iran menangani virus corona.
"Mayat yang menumpuk di Qom dan ketidakberdayaan orang-orang Rasht adalah bukti kegagalan dalam memberikan peringatan tepat waktu tentang virus Corona," cuit Abdolkarim Hosseinzadeh di akun Twitter-nya.
March 2 - Qom, central #Iran
— Heshmat Alavi (@HeshmatAlavi) March 2, 2020
Voice says all these bodies in this tabernacle are coronavirus victims & many have been here for days.
Qom is Iran's #CoronaOutbreak epicenter.
This is another sign of the epidemic in Iran & how the regime continues to lie about death statistics. pic.twitter.com/yThGwjMyWh
Abdolkarim mengatakan, jika kota tersebut tidak segera dikarantina, angka kematiannya akan semakin meningkat.
"Kamu tidak mengkarantina kota, tetapi sekarang kita berada di puncak wabah, setidaknya membuat karantina rumah wajib di Qom dan Rasht sehingga kita tidak menjadi pemegang rekor dunia untuk jumlah kematian (karena virus corona)," kata Abdolkarim, dilansir dari Al Arabiya, Jumat (6/3/2020).
Hingga saat ini, jumlah korban meninggal akibat virus corona di Iran mencapai 124 orang. Anggota parlemen kota Rasht membantah bahwa angka-angka kematian di kota tersebut sebenarnya jauh lebih tinggi, dibanding angka kematian yang diumumkan oleh Kementerian Kesehatan Iran.