Tuai Pro Kontra, Ruangguru Mundur dari Program Kartu Prakerja? 

- Kamis, 23 April 2020 | 08:21 WIB
Co-founder Ruangguru, Iman Usman (Instagram/@imanusman)
Co-founder Ruangguru, Iman Usman (Instagram/@imanusman)

Ruangguru menjadi salah satu perusahaan mitra pemerintah dalam Program Prakerja yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu. Dikabarkan anggarannya mencapai Rp5,6 triliun untuk program tersebut. 

Co-founder Ruangguru, Iman Usman menegaskan, perusahaanya tidak akan mundur dari program Kartu Prakerja. Dalam akun Instagramnya @imanusman, ia menjelaskan tidak ada peraturan yang dilanggar oleh perusahaanya untuk ikut serta dalam tender program pemerintah ini. 

"Karena ga ada peraturan yang dilanggar, kami dari @ruangguru merasa tidak ada keperluan untuk mundur dari program Kartu Prakerja. Toh, ini bebas dan terbuka," tutur Iman.

Ia menjelaskan, Ruangguru lolos menjadi salah satu perusahaan mitra Kartu Prakerja bukan karena sosok Belva Devara yang menjadi CEO sekaligus staf khusus presiden. Namun karena reputasi dan rekam jejak Ruangguru yang jelas sebagai platform e-learning terbesar di Asia Tenggara sehingga layak untuk ikut dalam tender program Kartu Prakerja.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Iman Usman (@imanusman) on

Iman mengatakan, Ruangguru sudah enam tahun berkarya dan saat ini sudah digunakan oleh kurang lebih 17 juta pengguna. Selain di Indonesia, Ruangguru juga digunakan di beberapa negara lain seperti Singapura, Vietnam, dan Thailand. Bahkan kini, menurut Iman, Ruangguru menjadi platform pendidikan terbesar di Asia Tenggara. Aplikasi Ruangguru sudah diunduh lebih dari 10 juta kali dengan rating 4,7 dan 500.000 review. Sementara untuk Skill Academy yang merupakan bagian dari Ruangguru dan diluncurkan tahun lalu mendapat rating 4,76.

"Kalau misalnya yang kita sediakan itu dianggap tidak bermutu, semestinya ngga mungkin jutaan orang pakai dan kasih review seperti itu," katanya.

Lebih lanjut ia menegaskan, Skill Academy sudah ada sebelum Kartu Prakerja diluncurkan. Model bisnisnya adalah 'paid classes' dan harga disesuaikan dengan market rate. Dengan model tersebut, sambung dia, sudah banyak yang berpartisipasi dan puas dengan layanannya. 

"Bahkan untuk konteks Covid ini, kami turunkan lagi juga harga di hampir di semua kelas. Jadi salah besar kalau dianggap kami 'memanfaatkan situasi'," tutupnya. 

Artikel menarik lainnya

Ruangguru Disebut Milik Singapura, Belva Devara: Semua Punya Saya!

FOTO: Pemprov DKI Jakarta Siapkan Sekolah untuk Isolasi Pasien Corona

Setelah Beberapa Hari Anjlok, Harga Minyak Dunia Alami Rebound

 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X