Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango meminta para hakim untuk dapat menguatkan integritasnya. Sebab, kata dia, sistem yang kuat saja tak cukup untuk membuat hakim bersikap antikorupsi.
"Mau sebagus apapun sistemnya, kalau integritasnya kurang, maka tidak bisa kita harapkan. Akan berusaha cari ruang untuk korupsi," kata Nawawi Pomolango melalui keterangan tertulis, Minggu, (6/11/2022).
Baca Juga: Pesan KPK untuk Pensiunan Pejabat: Bakal Diproses Hukum jika Tak Kembalikan Aset Daerah
Lebih lanjut, pimpinan KPK berlatar belakang hakim ini menuturkan, Mahkamah Agung (MA) telah merancang sistem kuat untuk mencegah korupsi di lembaga peradilan. Kendati demikian, diungkapkan Nawawi, lembaga antirasuah masih berhasil menangkap beberapa pihak di MA lantaran diduga menerima suap dalam penanganan perkara.
"Maka dari itu, KPK ingatkan bapak atau ibu (para hakim) untuk selalu menjaga integritas," ungkap Nawawi.
Baca Juga: Geledah 14 Lokasi, KPK Usut Kasus Suap Lelang Jabatan di Pemkab Bangkalan
Penguatan integritas bagi hakim dinilai menjadi suatu keharusan. Terlebih, jelas Nawawi, pihaknya dalam tiga tahun terakhir mendapat laporan soal dugaan korupsi yang dilakukan oleh oknum hakim.
"Dalam catatan kami, per Oktober 2022, Hakim sebagai bagian dari aparat penegak hukum (APH) paling banyak terjerat korupsi mencapai 25 orang. Sedangkan jaksa ada 11 orang, polisi tiga orang," papar Nawawi.
Selain itu, Nawawi menjelaskan kasus dugaan suap penanganan perkara yang menjerat Hakim Agung Sudrajad Dimyati sebagai tersangka menjadi acuan untuk menghentikan praktik-praktik korupsi di lembaga peradilan.
"Karenanya, untuk cegah jangan sampai terjadi, menjaga integritas itu selain harus terus ditanamkan dalam diri, tapi dari lingkungan sekelilingnya," tandasnya.
