Selamat, Perdana Menteri Ethiopia Menang Nobel Perdamaian 2019

- Jumat, 11 Oktober 2019 | 18:25 WIB
Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed Ali, Pemenang Nobel Perdamaian 2019 (REUTERS/Tiksa Negeri)
Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed Ali, Pemenang Nobel Perdamaian 2019 (REUTERS/Tiksa Negeri)

Penghargaan Nobel Perdamaian tahun 2019 diberikan kepada Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed Ali. 

Komite Nobel Norwegia menjelaskan alasannya memilih Abiy Ahmed Ali, penghargaan ini diberikan atas upayanya mencapai perdamaian dalam konflik dengan Eritrea. 

Komite Nobel Norwegia menyatakan bahwa, 

"Komite Nobel Norwegia telah memutuskan untuk memberikan penghargaan Hadiah Nobel Perdamaian 2019 kepada Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed Ali atas upayanya mencapai perdamaian dan kerja sama internasional, dan khususnya atas inisiatif yang menentukan untuk menyelesaikan konflik perbatasan dengan Eritrea", kata Komite Nobel dalam sambutan penghormatannya.

Abiy Ahmed Ali baru berusia 43 tahun dan kepala pemerintahan termuda di Afrika saat ini. Abiy Ahmed merupakan Perdana Menteri Ethiopia sejak April 2018. 

Dia yang berinisiatif memulai pembicaraan damai dengan Eritrea dan bekerja sama dengan Presiden Eritrea Isaias Afwerki. 

Kesepakatan damai terjadi dan mengakhiri konflik panjang antar kedua negara.

Ethiopia dan Eritrea terlibat perang perbatasan sejak 1998 sampai 2000. Hubungan diplomasi kedua negara baru pulih lagi di tahun 2018.

Komite Nobel Norwegia berharap, perjanjian perdamaian yang sekarang disepakati kedua negara akan membantu membawa perubahan positif untuk seluruh warga Ethiopia dan Eritrea.

Penghargaan Nobel Perdamaian 2019 disambut dengan baik oleh Pemerintah dan warga Ethiopia

"Kemenangan dan pengakuan ini adalah kemenangan kolektif untuk seluruh Ethiopia, dan seruan untuk memperkuat tekad kami dalam menciptakan cakrawala harapan baru Ethiopia menuju negara yang makmur bagi semua," kata kantor Perdana Menteri menyambut penghargaan Nobel Perdamaian 2019.

Pernyataan itu juga memuat reaksi PM Abiy Ahmed Ali yang mengatakan,

"Kami bangga sebagai sebuah bangsa." katanya

Sesuai tradisinya, Hadiah Nobel Perdamaian akan diserahkan di Oslo pada 10 Desember mendatang, sebagai hari peringatan kematian industrialis Swedia, Alfred Nobel.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X