Perekonomian Indonesia Lebih Kinclong dari Singapura hingga Jerman

- Selasa, 5 November 2019 | 04:50 WIB
Situasi aktivitas ekonomi kdi gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (28/10). (Antara/Dhemas Reviyanto)
Situasi aktivitas ekonomi kdi gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (28/10). (Antara/Dhemas Reviyanto)

Dilansir dari Reuters, perekonomian Singapura pada kuartal II-2019 hanya tumbuh 0,1 persen dan tidak akan jauh berbeda pada kuartal III-2019. Adapun pertumbuhan ekonomi Malaysia kuartal III-2019, diprediksi hanya 4,8 persen. 

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Jerman kuartal III dipangkas dari 0,6 persen menjadi hanya 0,4 persen. 

"Saya kasih catatan besar bahwa kita Indonesia, dibandingkan negara-negara yang saya sebutkan tadi, kita masih lebih baik. Jerman yang biasanya negara luar biasa, mereka mengalami negatif growth," kata Ekonom Bank BCA, Raden Pardede, di main hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (4/11). 

Raden optimistis Indonesia jauh dari resesi karena tingkat konsumsi masyarakat masih terjaga. Nilai inflasi rendah, hingga jumlah cadangan devisa negara yang masih aman membuat Bank Indonesia bisa menjalankan fungsi moneternya dengan baik. 

"Kita (mengalami) perlambatan iya, tetapi seluruh dunia juga melambat. Jadi dalam hal itu kita harus juga menghibur diri bahwa Indonesia tidak seburuk hal yang dipersepsikan," tutur Raden.

-
Ekomom Bank BCA Raden Pardede dalam paparan diskusi di BEI Jakarta (Indozone/Sigit Nugroho).

Sejumlah kalangan menilai pertumbuhan ekonomi kuartal III-2019 tidak akan mencapai level 5 persen. Beberapa indikator seperto kredit perbankan yang mengalami perlambatan, konsumsi masyarakat yang relatif stagnan, penurunan sektor industri, dan belanja pemerintah yang belum optimal, dianggap tidak akan mampu mendorong angka pertumbuhan ekonomi. 

BPS pada Jumat (1/11), mengumumkan pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan III-2019 hanya 4,35 persen. Angka itu lebih rendah dari pertumbuhan periode yang sama pada 2018, yakni sebesar 5,04 persen, maupun 5,46 persen pada 2017. (SN)

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X