Serikat Pekerja Pertamina Tolak Ahok, Pengamat: Alasannya Politis

- Selasa, 19 November 2019 | 16:00 WIB
Basuki Tjahaja Purnama disebut bakal menjadi petinggi di BUMN Pertamina. Namun, isu itu menuai penolakan dari Serikat Pekerja Pertamina (Antara/Akbar Nugroho Gumay).
Basuki Tjahaja Purnama disebut bakal menjadi petinggi di BUMN Pertamina. Namun, isu itu menuai penolakan dari Serikat Pekerja Pertamina (Antara/Akbar Nugroho Gumay).

Rumor Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi Direktur atau Komisaris Utama Pertamina menuai penolakan dari Serikat Pekerja BUMN tersebut. Mereka berdalih gaya Ahok yang kerap membuat 'keributan' bisa menjadi bumerang untuk Pertamina. 

Akan tetapi, Peneliti Alpha Research Database Indonesia, Ferdy Hasiman, menilai alasan Serikat Pekerja Pertamina menolak Ahok tidak masuk akal. Ferdy justru menduga penolakan itu karena alasan politis dan takut Ahok bakal 'bersih-bersih' di Pertamina.

"Alasan seperti ini yang selalu dipakai para penolak Ahok, bahasanya yang cenderung 'kasar' dan 'keras' selalu diangkat agar memengaruhi opini publik. Padahal, Ahok di DKI Jakarta itu marah-marah karena birokratnya tidak memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dan banyak koruptor," ujar Ferdy dalam keterangan yang diterima Indozone, Selasa (19/11).

Ferdy menganggap koruptor dan birokrasi bebal harus ditelanjangi di ruang publik agar ada efek jera. Bahasa yang keras adalah cara Ahok melawan politisi korup yang sering bermain-main dengan anggaran negara, dan tidak memberikan alasan prima kepada masyarakat. 

Lebih lanjut, Ferdy menganggap gaya 'keras' Ahok ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta tidak pernah membuat pasar berespons negatif. Saat ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sentimennya negatif karena kondisi global belum aman, serta perang dagang Amerika Serikat-China. 

"Tidak ada kaitannya dengan Ahok ke Pertamina. Justru yang berespons negatif terhadap cara berbahasa Ahok adalah para mafia yang ingin agar Pertamina tidak tembus pandang, tidak transparan agar mereka tetap menjadikan perusahaan migas nasional itu menjadi lahan bancakan," tutur Ferdy. 

Ferdy pun meyakini Ahok paham aturan. Anggapan itu terbukti ketika yang bersangkutan menerapkan setiap kebijakan ketika memimpin Ibu Kota. 

"Jika ditempatkan menjadi Direktur Utama Pertamina saya kira Ahok akan sangat paham di mana dia akan diam, dan kapan dia akan berbicara lantang. Ketika terkait masalah korporasi dan strategi bisnis, saya kira Ahok akan menjaga cara bicara, jangan sampai strategi bisnisnya diketahui lawan bisnisnya," ujar Ferdy. 

Sebelumnya, Serikat Pekerja Pertamina membentangkan spanduk yang berisi penolakan terhadap Ahok yang diisukan bakal pimpin Pertamina. Dalam spanduk itu tertulis sejumlah tuntutan, misalnya Pertamina tetap wajib utuh, hingga tolak individu perusuh.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X