24 Orang Tewas Akibat Bom Bunuh Diri di Kampanye Presiden Afghanistan

- Selasa, 17 September 2019 | 18:19 WIB
(photo/REUTERS/Omar Sobhani)
(photo/REUTERS/Omar Sobhani)

Sebuah bom bunuh diri yang terjadi di acara kampanye Presiden Afghanistan Ashraf Ghani telah menewaskan 24 orang. Tragedi ini terjadi kurang dari dua pekan menjelang pemilihan presiden di Afghanistan.

Sebelum tragedi ini terjadi, kelompok Taliban mengancam akan mengganggu jalannya pemilihan presiden di Afghanistan.

Selain menewaskan banyak orang, tragedi ini juga menyebabkan 32 orang lainnya mengalami luka-luka. 

"Korban tewas termasuk perempuan dan anak-anal," kata direktur rumah sakit Provinsi Parwan, Dr Abdul Qasim Sangin seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (17/9/2019).

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Nasrat Rahimi mengatakan, pelaku bom bunuh diri mengendarai sebuah motor dan meledakkan dirinya tepat di pos pemeriksaan pertama menuju acara kampanye tersebut.

Ketika bom meledak, ribuah warga Afghanistan tengah berkumpul di lapangan udara terbuka di markas pelatihan kepolisian di Provinsi Parwan, Afghanistan utara pada Selasa (17/9) pagi untuk mendengarkan pidato sang Presiden.

Ledakan terjadi selang beberapa menit usai Ghani tiba di tempat kampanye. Dalam insiden ini, Ghani tak mengalami luka-luka.

Ledakan bom juga terjadi di dekat gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat, di Kabul.

Hingga kini belum diketahui apakah ada korban dalam insiden tersebut. Namun sampai sekarang belim ada kelompok yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut.

Ledakan-ledakan ini terjadi setelah Presiden AS, Donald Trump tiba-tiba menghentikan pembicaraan damai dengan Taliban.

Trump mengatakan bahwa pembicaraan dengan kelompok militan itu telah mati, sehingga memicu Taliban untuk mendeklarasikan pertempuran.

"Kita punya dua cara untuk mengakhiri pendudukan di Afghanistan, satu adalah jihad dan bertempur, yang lainnya adalah berbicara dan negosiasi," cetus juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid kepada AFP.

"Jika Taliban ingin menghentikan pembicaraan, kami akan mengambil cara pertama dan mereka akan segera menyesalinya," tandasnya.

 

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X