Heboh Keraton Agung Sejagat, Ma'ruf Amin: Banyak Orang Sakit

- Jumat, 17 Januari 2020 | 15:11 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanggapi santai polemik terkait jabatan Wakil Panglima TNI (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay).
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanggapi santai polemik terkait jabatan Wakil Panglima TNI (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay).

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menganggap fenomena Keraton Agung Sejagat adalah sesuatu yang keliru dan perlu diluruskan. Ma'ruf bahkan menilai orang-orang yang terlibat telah kehilangan akal sehat. 

Keraton Agung Sejagat viral karena mendeklarasikan diri sebagai penerus kerajaan Majapahit dan bakal memimpin dunia. Namun, penyidikan dari kepolisian tidak menemukan adanya kebenaran dalam klaim tersebut. 

"Kalau ini repot. Itu sekelas khalifah. Jangankan raja, ini ada yang mengaku nabi. Ini indikasi banyak orang sakit, butuh penyembuhan. Banyak orang ingin menjadi raja meskipun beberapa hari," kata Ma'ruf Amin di Rumah Dinas Wakil Presiden, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2020).

Keraton Agung Sejagat dipimpin oleh Raja Sinuwun Toto Santoso, dengan ditemani ratunya, yakni Dyah Gitarja. Bangunan itu berpuusat di Desa Pogung Juru Tengah, Kecamatan Bayan, Purworejo, Jawa Tengah. 

Keberadaan mereka pun viral di media sosial. Polisi kemudian melakukan penyelidikan terkait kebenaran Keraton Agung Sejagat yang diklaim sebagai sebuah kerajaan. 

Namun, polisi menemukan ada kejanggalan dan aroma penipuan. Toto dan Fanni pun ditangkap dan akhirnya ditetapkan sebagai tersangka karena menyebarkan berita bohong dan menyesatkan kepada masyarakat. 

Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat pun terancam hukuman maksimal 10 tahun penjara karena melanggar Pasal 14 UU RI No.1 Tahun 1946 tentang penyebaran berita bohong, serta pasal 378 KUHP soal penipuan. 

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X