PKS Menang Banyak Jika Prabowo Ketagihan Politik Nasi Goreng Mega

- Sabtu, 27 Juli 2019 | 15:53 WIB
Megawati Soekarnoputri (kiri) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan pertemuan di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7/2019). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Megawati Soekarnoputri (kiri) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan pertemuan di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7/2019). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Sikap ambigu Partai Gerindra dinilai bakal menguntungkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengambil sikap tegas sebagai oposisi.

Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof. R. Siti Zuhro menilai sejauh ini baru PKS saja yang menyatakan sikap tegas berdiri diluar pemerintah.

Menurutnya langkah Prabowo Subianto yang bertemu dengan Presiden terpilih Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan bisa menjadi ancaman bagi eksistensi Gerindra di Pemilu 2024.

"Jangan-jangan nanti, PKS yang mengambil banyak keuntungan dalam menghadapi pemilu 2024. Karena pendukung yang kecewa dapat menyalutkan aspirasinya ke PKS," ujar Siti saat diskusi bertajuk Utak Atik Manuver Elite di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (27/7/2019).

Siti menambahkan pandangan soal incar jabatan dan kursi di masyarakat saat Prabowo bertemu Megawati tidak bisa dipungkiri. 

Menurutnya publik hanya menterjemahkan pertemuan keduanya secara sederhana, yakni partai-partai politik yang membangunkomunikasi untuk melakukan rekonsiliasi hanya ingin bergabung dan menginginkan jabatan. Hal ini didasari bahwa partai politik berorientasi pada kekuasaan.

Siti juga menyarankan agar penilaian sederhana masyarakat menjadi pertimbangan Joko Widodo dalam memilih menteri. Jangan sampai, pandangan tersebut membuat kepercayaan masyarakat menjadi luntur.

"Jadi ketidak percayaan masyakart tadi itu harus direspons secara utuh oleh pemerintahan saat ini untuk mulai memikirkan siapa-siapa di kabinet (2019-2024) yang mumpuni," ujar Siti.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X