M Najri Janra, Ms.Si selaku Akademisi Biologi Universitas Andalas (Unand) Padang menyarankan masyarakat agar tidak memberikan kera makanan di pinggir jalamn. Hal ini akan membuat hewan tersebut menjadi habituasi atau tidak takut lagi dengan manusia.
"Memberi makan kepada hewan di pinggir jalan secara biologi sebenarnya bermasalah karena akan membuat kera menjadi habituasi atau tidak takut lagi dengan manusia dan menimbulkan ketergantungan," ungkapnya.
Ia mencontohkan kasus yang terjadi di Ubud Bali, dimana para kera tidak lagi takut dengan manusia. Mereka bahkan berani memeriksa tas pengunjung dan mengambil beberapa barang seperti uang dan kamera.
Tak hanya itu, memberi makan kera di pinggir jalan juga rentan terkena penyakit menular. Ini disebabkan karena manusia dan kera berada di satu ordo primata hingga sangat mungkin bila manusia tertular penyakit.
Ia menghimbau masyarakat untuk tak khawatir karena hewan sudah punya kemampuan mencari makan sendiri secara alami. Kera akan terbiasa jika manusia selalu memberinya makan.
Ia menilai bahwa kemampuan kera untuk mencari makan sendiri sudah lama ada, jauh sebelum manusia terbiasa memberinya makan. Yang perlu dilakukan oelh manusia ialah menjaga habitatnya dan tidak melakukan pengrusakan.
Kera yang memasuki pemukiman warga diduga karena habitat aslinya yang diganggu. Biasanya kera yang mengganggu manusia di pinggir jalan adalah pejantan jenis alfa yang biasanya menjadi penguasa di kelompoknya kemudian terusir karena dikalahkan oleh pejantan baru.