Maalula, Desa Suriah yang Pakai Bahasa Kuno di Era Yesus

- Rabu, 29 Mei 2019 | 16:55 WIB
(Reuters/Khaled Al Hariri)
(Reuters/Khaled Al Hariri)

Sebuah desa di Suriah, Maalula masih menggunakan bahasa Aram, salah satu bahasa kuno saat era Yesus Kristus. Bahasa itu kini berusia 2.000 tahun lebih. Desa Maalula sendiri adalah permukiman Kristen tertua di dunia.

Menurut salah satu warga desa itu, Zaarour, mengatakan bahasa Aram saat ini berada dalam bahaya. Jika dibiarkan, bahasa ini bakal punah antara lima hingga 10 tahun mendatang.

Oleh karena itu, Zaarour berusaha melestarikan bahasa kuno itu degan mengumpulkan berbagai buku maupun ensiklopedia Aram di tokonya. Dia juga menjual salib, ikon keagamaan, hingga produk rumah tangga.

Kesehariannya dihabiskan dengan menerjemahkan bahasa Semitik kuno itu yang menyebar di Timur Tengah di awal Kekristenan, abad 10 Sebelum Masehi. Namun, kini 80 persen penduduk Maalula sudah tidak bisa berbahasa Aram. Karena itu, bahasa Aram dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan dan diajarkan setiap hari kepada para siswa.

Kepala Desa Elias Thaalab mengatakan untuk mempertahankan bahasa Aram menjadi prioritas utama mereka.

"Selama lebih dari 2.000 tahun, kami mempertahankan bahasa Yesus ini di hati kami," kata Thaalab.

Desa Maalula dibangun di atas bukit dengan penuh gereja serta biara. Para peziarah dari berbagai dunia banyak mengunjungi desa itu untuk melihat bangunan sejarahnya. 

Kata 'Maalula' sendiri mempunyai arti 'pintu masuk' dalam bahasa Aram. Maalula dianggap sebagai simbol hadirnya Kristen di wilayah Suriah, utamanya Damaskus.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X