Pede dengan Vaksinasi, Turki akan Kembali Hidup Normal Per Maret Mendatang

- Jumat, 19 Februari 2021 | 15:23 WIB
Presiden Turki. (Murat Cetinmuhurdar/PPO/Handout via REUTERS).
Presiden Turki. (Murat Cetinmuhurdar/PPO/Handout via REUTERS).

Turki akan mulai kembali secara bertahap ke kehidupan normal berdasarkan provinsi-ke-provinsi mulai Maret mendatang. Hal itu dikatakan Presiden Recep Tayyip Erdogan , yang juga menambahkan bahwa penguncian Covid-19 akhir pekan secara nasional akan dicabut di beberapa provinsi berdasarkan tingkat infeksi.

Melansir Aljazeera, Erdogan mengatakan pemerintah juga akan membuat rencana pembukaan kembali kafe dan restoran, yang ditutup selama berbulan-bulan.

“Kami akan mengkategorikan provinsi kami sebagai provinsi berisiko rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi berdasarkan tingkat infeksi dan vaksinasi. Mulai Maret kita mulai masa normalisasi bertahap, ”ujarnya.

"Kami secara bertahap mencabut pembatasan penguncian, dimulai dengan akhir pekan, berdasarkan infeksi, vaksinasi, dan kriteria lain di provinsi," kata Erdogan, seraya menambahkan bahwa peta jalan untuk normalisasi dan kembali ke sekolah akan dievaluasi lagi dalam beberapa minggu mendatang.

Baca Juga: Turki Bakal kirim Astronot Untuk Pertama Kalinya ke Bulan Pada 2023

Erdogan mengatakan dia yakin Maret akan menjadi bulan di mana Turki "membuat kemajuan besar dalam hal vaksinasi" dan menambahkan bahwa Ankara membuat pengaturan yang diperlukan untuk pengadaan dosis.

"Kami berada dalam posisi di mana kami dapat menghentikan gangguan ini menjadi ancaman dengan menunjukkan sedikit lebih banyak kesabaran, dengan sedikit lebih banyak pengorbanan," katanya.

Sebelumnya, Turki memberlakukan jam malam, penutupan akhir pekan, dan pembatasan lainnya pada Desember karena kasus meningkat tajam. 

Kini, Turki berencana untuk membuka kembali sekolah secara nasional pada 1 Maret dan program vaksinasi sejauh ini telah memberikan suntikan kepada hampir 5,7 juta orang menggunakan suntikan yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech Ltd. Tiongkok.

Turki sejauh ini melaporkan lebih dari 2,6 juta kasus dan hampir 27.000 kematian akibat COVID-19 sejak wabah dimulai pada Maret tahun lalu. Meskipun vaksinasi dimulai bulan lalu, kasus harian baru telah bertahan antara 6.000 dan 8.000.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X